“Jika Tidak Ada Lagi Orang Berutang ke Bank, Mesin Riba Tak Berputar”

uang_rupiah-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Semakin banyak bank beroperasi di tengah masyarakat, semakin rusak masyarakat tersebut. Demikian juga, semakin banyak uang kertas beredar di tengah masyarakat semakin miskin masyarakat tersebut.

Pendapat itu disampaikan pengamat ekonomi Islam Zaim Saidi, menyikapi perjalanan ekonomi makro dan mikro Indonesia yang sangat tergantung dengan sistem perbankan. “Bank adalah barang haram, yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Perbankan adalah perampokan yang dilegalisir,” tegas Zaim melalui akun Twitter @ZaimSaidi seperti dikutip itoday, Senin (15/7/2013).

Menurut Zaim, perbankan harus menciptakan lingkaran setan utang untuk memperoleh pendapatan dari bunga piutang. Lingkaran setan itu untuk terus memenuhi kebutuhan kerja sistem tersebut

“Kalau mulai hari ini tak ada lagi orang berutang pada bank, mesin riba ini tak kan berputar lagi. Runtuhlah tuyul modern ini. Kalau para nasabah datang ke bank pada saat bersamaan dan ngambil uang masing-masing, runtuhlah bank tersebut. Karena uangnya memang tak ada!” ungkap @ZaimSaidi.

Tudingan Zaim itu tidak saja untuk perbankan konvensional, tetapi juga perbankan syariah. “Misi utama bank, dengan atau tanpa label syariah, adalah memiskinkan semua orang. Hingga untuk beli apa saja harus dengan cara utang pada mereka,” tegas @ZaimSaidi.

Baca Juga
Bisnis syariah-zaim saidi-jpeg.image
Zaim Saidi

Tak hanya itu, Zaim juga menyatakan bahwa bank sentral, Bank Indonesia adalah biangnya parasit.

“Mengapa kalau tak ada orang berutang ke bank, dia kolaps? Karena bank adalah parasit. BI adalah biangnya parasit. Bankir adalah profesi yang menjijikan. Dosa terkecil yang diakibatkannya, kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, setara dengan 36 kali berzina,” tulis @ZaimSaidi. (itoday)

salam-online

Baca Juga