Islam Dipinggirkan, Mantan Pendeta: “Hati-hati, Musuh dalam Selimut”

Ustadz Syamsul Arifin Nababan-1-jpeg.image
Ustadz Syamsul Arifin Nababan

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Mantan pendeta yang kini menjadi Ustadz, Syamsul Arifin Nababan, mengatakan, beberapa wacana kebijakan yang sempat dikeluarkan pemerintah cukup meresahkan umat Islam. Wacana tersebut juga mengindikasikan penggiringan negara agar semakin sekuler dan liberal.

Menurut Ustadz Syamsul Arifin Nababan yang juga Kristolog nasional itu, kecenderungan penggiringan tersebut tinggi sekali. “Menggiring sangat tinggi sekali, lumayan besar. Di pemerintahan sekarang ini juga ada kecenderungan Islam mau dipinggirkan,” kata Ustaz Syamsul seperti dikutip Republika Online, Senin (22/12).

Gejala-gejalanya, ujarnya, sudah mulai tercium. Pemerintahan baru saat ini, kata dia, tidak ingin ada dominasi dari kelompok agama tertentu. Itu ditunjukkan dari beberapa wacana kebijakan seperti revisi peraturan pendirian rumah ibadah, pengosongan kolom agama di KTP, revisi tata tertib doa di sekolah dan sebagainya.

Baca Juga

Dia menambahkan, gejala seperti ini mirip kasus yang pernah dialami Turki. Kala itu sistem khilafah Islamiyah yang sebelumnya berjaya, perlahan diruntuhkan oleh pemerintah yang ingin menjadikan Turki sebagai negara sekuler. Yakni oleh orang-orang yang telah membawa pulang ilmu atau belajar dari negara Barat. “Karena Islam dianggap menghambat perkembangan zaman,” katanya.

Karena itu, Ustadz Syamsul secara tegas mengajak Muslim agar waspada. “Hati-hati ini bahaya, musuh dalam selimut. Kita lihat perkembangannya, harus cerdas. Kalau semakin parah, kita akan dan harus kerahkan umat,” tegasnya. (ROL)

salam-online

Baca Juga