Pelajar Dimobilisasi Agar Nonton Musik Inbox SCTV di Alun Alun Boyolali, KPAI Layangkan Protes

INBOX di Alun-alun Boyolali, Jateng, diprotes KPAI-foto facebook-jpeg.image
Foto: Facebook

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan protes kepada Dinas Pendidikan Boyolali, Jawa Tengah. Dinas Pendidikan Boyolali diprotes karena memobilisasi pengerahan massa pelajar untuk menonton acara musik pagi Inbox SCTV yang digelar di Alun Alun Boyolali.

“Dinas pendidikan harus fokus pada pengembangan dan fasilitasi pendidikan pembentukan karakter. Bukan dengan mobilisasi yang bertentangan dengan prinsip pendidikan,” tegas Ketua KPAI Asrorun Niam, Rabu (24/12/2014), seperti dikutip detik.com.

KPAI menilai surat edaran agar pelajar datang dan meramaikan acara Inbox di Alun Alun Boyolali itu seperti zaman orde baru. Surat dilayangkan atas nama Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Boyolali Suyanta. KPAI mendapat laporan dari sejumlah sekolah.

“Ini cara rezim otoriter, tidak punya misi pendidikan,” ujarnya.

Cara Dinas Pendidikan Boyolali ini dinilai KPAI sudah keterlaluan, sementara para siswa seharusnya menikmati liburan. Dalam surat edaran itu para siswa diwajibkan meramaikan acara yang digelar sejak 22-24 Desember itu di Alun Alun.

“Ini para pelajar diajarkan hura-hura oleh dinas pendidikan. Sama sekali tidak mengajarkan pendidikan karakter kepada anak didik,” sesalnya.

KPAI meminta Bupati Boyolali tak diam soal mobilisasi pelajar di acara hura-hura ini. Tindakan Dinas Pendidikan itu tak pantas dilakukan, tak baik untuk pendidikan karakter pelajar Boyolali.

Baca Juga

“Bupati harus menindak tegas langkah dinas yang melakukan mobilisasi seperti ini,” tandasnya.

INBOX-KPAI Protes Mobilisasi Pelajar Nonton Inbox di alun-alun Bayolali-jpeg.imageKPAI mendapat surat edaran mobilisasi itu. Dalam surat edaran Dinas Pendidikan Boyolali yang ditandatangani seorang pejabat bernama Suyanta, disebutkan para pelajar agar datang ke Alun Alun memeriahkan acara Inbox sejak 22-24 Desember. Edaran itu ditujukan kepada kepala sekolah SMA/SMK.

“Mobilisasi seperti ini tidak mencerminkan keadaban dan tujuan pendidikan,” tutur Niam.

“Sudah tidak zamannya lagi instruksi mobilisasi seperti ini,” tutup Niam.

Sumber: detikcom

salam-online

Baca Juga