Warga Yahudi Takut Terjadi Perang Lagi

Zionis-Warga Yahudi Takut Terjadi Perang Lagi-1-jpeg.imagePALESTINA (SALAM-ONLINE): Warga Zionis yang tinggal dekat perbatasan Gaza ketakutan akan terjadi lagi perang. Sejumlah sumber media Zionis mengungkap situasi ketakutan dan keresahan di kalangan warga Yahudi di sekitar atau yang berbatasan dengan Gaza menyusul serangan-serangan yang dilakukan militer penjajah itu terhadap Gaza. Serangan tersebut melanggar kesepakatan gencatan senjata sehingga dibalas oleh roket perlawanan Palestina pada Jumat (19/12) lalu.

Koran Zionis Yediot Aharonot, Ahad (21/12) menyatakan, setelah 115 hari pengumuman gencatan senjata antara “Israel” dengan Hamas, situasi kembali memanas. Warga Zionis yang tinggal di perbatasan dengan Jalur Gaza mengungsi ke wilayah aman setelah sistem peringatan dini berbunyi dan pesawat tempur Zionis terbang di tengah gelapnya malam, menyerang Jalur Gaza. Warga Yahudi berharap kejadian itu bukan pelanggaran gencatan senjata sehingga tidak akan menjurus kepada perang baru.

Yediot Aharonot menandaskan, warga Yahudi di sebelah selatan (Palestina 48) murka setelah roket 107 mm dilepaskan dari Jalur Gaza Jumat (19/12) siang. Peringatan dini dari pemerintah dewan daerah jajahan Zionis, Eshkol, berbunyi. Pasukan penjajah dikerahkan untuk menyisir dan ditemukan sisa-sisa roket di daerah pertanian. Meski tidak ada korban, warga Yahudi memahami roket itu adalah sebagai pesan bahwa secara bertahap baku tembak akan terjadi di kawasan itu.

Maka, warga Yahudi pun jengkel dengan pemerintahnya yang sejak gencatan senjata justru melakukan tindakan provokatif. “Netanyahu tak pernah memberikan harapan politik, termasuk semua pemimpin ‘Israel’ selama 14 tahun terakhir. Tak ada jaminan keamanan dunia yang diusahakan pemerintah ‘Israel’. Yang mereka lakukan adalah menggiring ke peperangan terus menerus,” ungkap warga Yahudi sebagaimana dikutip Yediot.

Baca Juga

Di sisi lain, kepala pemerintah daerah jajahan Zionis di Eshkol, Alon Davide, menegaskan, serangan roket dari Jalur Gaza menegaskan bahwa Hamas adalah organisasi “teroris”, sehingga Uni Eropa salah kalau menghapus Hamas dari organisasi “teroris”. Ia meminta untuk membalas keras serangan ini. (at/infopalestina.com)

salam-online

Baca Juga