Ormas Islam Surakarta Gelar Aksi Tolak Media yang Hina Nabi

Solo-aksi tolak media penghina nabi-peserta aksi-jpeg.imageSOLO (SALAM-ONLINE): Penghinaan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terus dipertontonkan oleh para musuh Islam. Setelah film Innocence of Muslim, majalah mingguan di Prancis, Charlie Hebdo, memuat kartun yang menistakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penghinaan seperti ini bukan kali pertama. September 2005, kartun yang menggambarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sosok “teroris” dipublikasikan oleh  koran Jyllands-Posten, yang terbit di Denmark. Tahun berikutnya kartun Nabi berkalung sorban, dengan bom di kepala  juga dimuat di beberapa koran di Eropa, France Soir di Prancis, Die Welt di Jerman, La Stampa di Italia dan El Periodico di Spanyol.

Solo-Aksi tolak media penghina nabi-Kouachi adalah Mujahid-jpeg.imageRabu (14/1/2015) lalu, tak jua jera, Charlie Hebdo kembali meluncurkan sampul karikatur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karikatur tersebut menggambarkan Nabi Muhammad yang sedang menangis sambil membawa poster bertuliskan ‘Je suis Charlie’ (Saya adalah Charlie). Kemudian kalimat di atasnya berbunyi, ‘Tout est pardonne’ (Semuanya dimaafkan).

Karikatur lain yang dimuat majalah tersebut kebanyakan menggambarkan “Ekstremis” Muslim. Media Barat seperti Harian Washington Post, Frankfurter Allgemeine (Jerman), Corriere della Sera (Italia), dan Guardian (Inggris) juga memuat gambar kartun tersebut.

Solo-Ahmad Sigid dari Jamaah Ansharusy Syariah Solo sedang menyampaikan orasinya-jpeg.imageMenyikapi hal itu Jumat (16/1) siang, sejumlah ormas Islam Surakarta yang terdiri dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Jamaah Ansharus Syariah, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Laskar Santri Al Mukmin Ngruki, Laskar Santri Darus Syahadah Boyolali, Team Hisbah, KOKAM Kartasura, Brigade Al Ishlah dan beberapa elemen Muslim lainnya menggelar Aksi Damai Longmarch dari Masjid Baitussalam Tipes hingga Bundaran Gladag.

Dalam Aksinya mereka mengutuk pemuatan “Kartun Nabi” yang sengaja diterbitkan untuk melecehkan Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, khususnya majalah Charlie Hebdo yang kembali menerbitkan karikatur tersebut.

Baca Juga

Solo-aksi tolak media penghina nabi-tak ada yang dapat menghalangi kebangkitan Islam-jpeg.imageDunia harus menghentikan cara-cara kasar, provokatif yang akan menimbulkan luka bagi umat Islam. Sejumlah ormas dan elemen Islam di Kota Surakarta juga mengingatkan, dalam pandangan Islam telah disepakati bahwa Sanksi bagi Penghina Nabi adalah Hukuman Mati.

Untuk itu, ormas dan elemen Islam Kota Surakarta meminta kepada Duta Besar Prancis di Indonesia untuk membantu menghentikan dan menarik peredaran majalah Charlie Hebdo yang terus membuat permusuhan terhadap umat Islam.

“Menyebarkan kebencian terhadap agama apapun, adalah tindakan yang tidak terpuji dan termasuk dalam kategori tindak pidana berat,” demikian pernyataan Jamaah Ansharus Syariah Surakarta yang ditandatangani oleh Abu Syuhada (Amir) dan Abu Hafshoh (Sekretaris) pada 16 Januari 2015.

Sejumlah orator tampil dalam aksi damai ormas Islam Solo tersebut, di antaranya Pengurus Jamaah Ansharus Syariah Markaziah Ahmad Sigid, Amir Jamaah Ansharus Syariah Jateng Cak Rowi, dan Ketua Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Edi Lukito.

Solo-aksi tolak media penghina nabi-orasi Surawijaya-jpeg.imageAcara berlangsung tertib dengan penjagaan dari kepolisian 2 Truk Dalmas dan 3 Mobil. Setelah dibacakan doa oleh Ahmad Dudy acara berakhir. (Endro Sudarsono)

Baca Juga