Protes Kartun Nabi, Muslim Kashmir Bentrok dengan Pasukan India

Kashmir-Protes Kartun nabi, Muslim kashmir Bentrok dengan pasukan India-jpeg.imageSRINAGAR (SALAM-ONLINE): Umat Islam Kashmir berunjuk rasa, Jumat (23/1), membela kehomatan Rasulullah, memprotes karikatur pelecehan terhadap Nabi Muhammad shallallahu di edisi terbaru mingguan penista, Charlie Hebdo.

Namun pasukan penguasa yang dikuasai India, seperti dilansir Worldbulletin, Jumat (23/1), melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa tersebut.

Unjuk rasa dimobilisasi oleh Hurriyat, sebuah aliansi gerakan pro-kemerdekaan Kashmir, bersama-sama Jammu-Kashmir Liberation Front (JKLF).

Pemerintah India menanggapi protes dengan memberlakukan jam malam di beberapa daerah Srinagar, ibukota Kashmir.

Protes pecah di Srinagar setelah shalat Jumat dengan jamaah membawa spanduk bertuliskan “Ganyang Charlie” dan meneriakkan slogan-slogan mendukung Islam dan menentang penguasa India.

Pihak keamanan melepaskan tembakan dan gas air mata setidaknya setidaknya di tiga tempat, sementara demonstran melempari batu, kata polisi.

Baca Juga

Protes serupa juga dilaporkan di beberapa kota dan desa di wilayah Himalaya yang disengketakan. Tidak ada laporan korban jiwa ataupun yang terluka dalam aksi tersebut.

Polisi India menangkap pemimpin Jammu-Kashmir Liberation Front, Yasin Malik, sementara Ketua Hurriyat, Syed Ali Shah Geelani, 86 tahun, telah menjalani tahanan rumah dalam empat tahun terakhir.

Muslim Kashmir percaya bahwa kartun itu tak hanya penghinaan terhadap Islam, tetapi juga sebagai bagian dari serangan yang lebih besar oleh Barat terhadap identitas Muslim.

Kashmir, sebuah wilayah di Himalaya dengan mayoritas Muslim, yang hingga kini masih jadi sengketa antara India dan Pakistan. Baik Pakistan maupun India, mengklaim wilayah ini secara penuh.

Kedua negara (Pakistan dan India) terlibat tiga kali perang, pada 1948, 1965 dan 1971. Sementara kelompok-kelompok perlawanan di Kashmir, sejak 1989, telah berjuang untuk kemerdekaan kaum Muslimin, melawan rezim India. (Worldbulletin/salam)

Baca Juga