Erdogan Kritik Iran Ingin Kuasai Timteng karena Ada Agenda Sektarian Syiah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan-3-jpeg.image
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkap sekaligus mengritik Iran, Kamis (26/3), bahwa negara itu ingin mencoba mendominasi Timur Tengah (Timteng) dan berupaya mengganggu Ankara (Turki), serta negara Teluk dan Arab, karena memiliki agenda sektarian (ideologi) Syiah.

Turki sebelumnya mengatakan mendukung operasi militer negara-negara Arab yang dipimpin Saudi terhadap pemberontak Syiah Houtsi di Yaman dan meminta kelompok milisi dan “pendukung asing” untuk meninggalkan tindakan yang mengancam perdamaian dan keamanan di negara tersebut.

“Iran sedang mencoba untuk mendominasi kawasan itu,” kata Erdogan, yang akan mengunjungi Teheran April mendatang, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (27/3).

“Apakah ini diperbolehkan? Hal ini sudah mulai mengganggu kita, Arab Saudi dan negara-negara Teluk. Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi dan Iran harus melihat ini,” tambahnya dalam sebuah konferensi pers.

Pesawat tempur dari koalisi negara Arab menyerang pasukan pemberontak Syiah Houtsi dukungan Iran di Yaman yang telah mengambil alih ibu kota Sana’a dan berupaya menggulingkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Erdogan mendesak Iran untuk menarik diri dari dukungannya terhadap pemberontak Syiah Houtsi di Yaman. “Iran harus mengubah pandangannya tentang Yaman, dan menarik pasukannya, termasuk di Suriah dan Irak, dan menghormati integritas teritorial negara lain,” tegas Erdogan.

Baca Juga

Rencana Erdogan mengunjungi Iran tidak berubah, demikian juru bicara presiden itu, Ibrahim Kalin, kepada wartawan Kamis (26/3) dini hari tanpa memberikan kepastian tanggalnya.

Dalam sebuah wawancara dengan France 24, Erdogan juga mengritik peran Iran dalam memerangi IS (ISIS) di Irak. “Teheran bertujuan untuk mengusir para pejuang Muslim (Sunni), hanya untuk menggantikan (posisi) mereka,” kata Erdogan.

“Sikap Iran terhadap masalah ini adalah tidak tulus karena mereka memiliki agenda sektarian (Syiah). Jadi mereka ingin mengisi kekosongan yang akan dibuat oleh Daulah Islam (ISIS),” kata Erdogan lagi.

Pasukan Irak meluncurkan kampanye militer untuk merebut kembali kota Tikrit tiga pekan lalu. Serangan terbesar yang dilakukan oleh pasukan Irak dan milisi Syiah dukungan Iran terjadi sejak Daulah Islam versi Al Baghdadi menyerbu sepertiga dari negara itu tahun lalu.

Perwira militer Iran yang paling menonjol terlihat di medan perang dalam serangan Tikrit adalah Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Brigade Al-Quds, Korps Elit Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

“Ini adalah seseorang yang saya kenal,” kata Erdogan, tentang Soleimani. “Ya, ia adalah bagian dari operasi di Irak. Jadi apa tujuan mereka? Untuk meningkatkan kekuatan Syiah di Irak. Itulah yang mereka inginkan,” ujar Erdogan. (alarabiya/salam-online)

Baca Juga