Tabligh Akbar di Kudus: ‘Mengapa Syiah Lebih Berbahaya daripada ISIS’

Kudus-Bedah Buku Syiah-Membongkar Rencana Besar Bangkitnya Negara Syiah di Masjid Al-Furqon, Burikan, Kudus-jpeg.imageKUDUS (SALAM-ONLINE): Tak kurang dari 700 orang memenuhi Masjid Al Furqon, Burikan, Kudus, Jawa Tengah, pada Ahad (22/3). Tabligh Akbar bertema “Membongkar Rencana Besar Bangkitnya Negara Syiah” ini telah menyedot perhatian hadirin untuk datang mengikutinya. Mereka datang dari berbagai kota seperti Semarang, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Purwodadi, Blora bahkan ada yang dari Solo dan Ngawi.

Untuk memberi pencerahan kepada jamaah, dua narasumber dihadirkan dalam acara tersebut, sesuai dengan tema bahayanya Syiah dan konspirasi yang sedang direncanakan aliran ini. Ustadz Fachrurrozi mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan materinya.

Berbagai kesesatan Syiah dibeberkan oleh Ustadz Fahrurozi dengan mengambil sumber dari kitab Syiah yang berjudul Al-Kafi. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa al wilayah (kekuasaan) menjadi bagian dari rukun “Islam” Syiah.  Dijelaskan pula dalam buku tersebut bahwa apa yang diciptakan di langit dan di bumi semuanya untuk kaum Syiah, sehingga umat yang lain tidak berhak dan tak akan dibiarkan untuk menikmatinya.

Sementara itu pada sesi kedua, Ustadz Abu Rusydan mengupas dua buku yang berjudul ‘Syahwat Politik Kaum Syiah’ dan ‘Syiah Menurut Sumber Hukum Syiah’.  Jika akhir-akhir ini Indonesia khawatir dan menganggap keberadaan ISIS membayakan keutuhan NKRI, maka sebenarnya Syiah lebih berbahaya daripada ISIS.

Demikian pemerhati Dunia Islam dari Kudus ini memaparkan materinya. Beberapa alasan disampaikan Ustadz Abu Rusydan, di antaranya: Pertama, Syiah sudah mengawali penyebaran ideologinya di Indonesia sejak tahun 1979, sehingga Syiah sudah tersebar di Nusantara.

Baca Juga

Kedua, Syiah telah menguasai jantung dan kantong-kantong pemerintahan NKRI, sementara ISIS berada sangat jauh dari Indonesia. Ketiga, Syiah bersinergi dengan Amerika sebagai perwakilan Nasrani, dan “Israel” sebagai perwakilan Yahudi, sedangkan ISIS hanya sedikit pergerakan dan negara yang mendukung keberadaannya–bahkan pendukung dari negara mungkin tak ada.

Abu Rusydan juga menjelaskan rencana jahat Syiah, yakni: 1. Memetakan umat Islam (Ahlus Sunnah) sehingga kaum Muslimin jadi target, 2. Menguasai politik dan pendidikan, 3. Merongrong akses pemerintah yang sangat vital, 4. Mengajak rakyat untuk revolusi atau memberontak kepada pemerintah.

Menjelang akhir acara, kedua pembicara menegaskan dan mengajak umat Islam untuk terus menerus mengungkap kesesatan Syiah. (Aswad/Kudus)

salam-online

Baca Juga