Ditangkap di Bandara Berlin, Wartawan Al Jazeera: “Menggelikan, Jerman Melaksanakan Permintaan Rezim Diktator”

Al Jazeera dituding mendukung gerakan ikhwanul muslimin di mesir-jpeg.image
Al Jazeera dituding mendukung gerakan ikhwanul Muslimin di Mesir

BERLIN (SALAM-ONLINE): Seorang wartawan senior jaringan televisi Al Jazeera ditangkap di Jerman atas permintaan rezim ilegal Mesir.

Ahmed Mansour, yang bekerja di program bahasa Arab jaringan itu ditangkap Sabtu (20/6) pukul 15:20 (20:20 WIB) saat hendak terbang dari Berlin ke Qatar.

Seorang perwira polisi Jerman mengatakan, pihak berwenang Mesir telah menerbitkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Mansour.

Menurut Al Jazeera, sebenarnya surat penangkapan dari Mesir sudah ditolak Interpol, karena tidak memenuhi ketentuan jaringan polisi internasional itu.

Dalam twitnya Sabtu (20/6) malam, Mansour (52 tahun) mengatakan, “Saya masih ditahan di bandara Berlin, menunggu untuk dibawa pergi ke hadapan hakim,” ujar Mansour (52) dalam twitnya Sabtu (20/6) malam.

Dalam video yang direkam saat ditahan, Mansour menyebut kejadian itu sekadar “kesalahpahaman”. Karenanya, ia berharap masalahnya akan selesai segera.

Baca Juga

“Sangat menggelikan bahwa negara seperti Jerman bisa mendukung dan melaksanakan permintaan dari sebuah rezim diktator seperti Mesir sekarang,” tulisya lagi.

Hubungan Mesir dan Qatar, tempat Al Jazeera didirikan, menegang akibat dukungan Qatar terhadap Ihwanul Muslimin di Mesir.

Pada 2013, tiga wartawan Al Jazeera, termasuk wartawan Australia Peter Greste, ditahan dengan tuduhan mendukung Ikhwanul Muslimin.

Greste ditahan setahun sebelum dideportasi ke Australia. Sementara dua lagi, warga Kanada Mohamed Fahmy dan warga Mesir Baher Mohamed, dilepaskan dengan jaminan pada Februari lalu, dan sidang pengadilan bagi mereka masih tertunda. (BBCnews)

salamonline

Baca Juga