Prof Yunahar Ilyas: “Buku ‘Fikih Kebinekaan’ tidak Ada Urusannya dengan Muhammadiyah”

Prof Dr Yunahar Ilyas-3-jpeg.image
Prof Dr Yunahar Ilyas

SURABAYA (SALAM-ONLINE): Peluncuran Buku berjudul “Fikih Kebinekaan” yang diterbitkan atas kerja sama Mizan dengan Maarif Institute di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kamis (20/8) malam lalu ditanggapi oleh salah seorang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc.

Ia menegaskan bahwa peluncuran buku “Fikih Kebinekaan” bukan merupakan bagian dari Muhammadiyah.

“Buku ‘Fikih Kebinekaan’ bukan urusan Muhammadiyah. Penerbit buku itu hanya meminjam tempat di Muhammadiyah, itu diterbitkan Maarif Institute, walaupun mungkin banyak orang-orang Muhammadiyah, (tapi) secara kelembagaan tidak ada hubungannya,“ tegas Prof Yunahar Ilyas kepada salam-online.com, di Hotel Garden Palace, Surabaya, Senin (24/8).

Peluncuran buku “Fikih Kebinekaan” itu dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga menyampaikan sambutannya. Ketum Muhammadiyah Haedar Nasir dalam sambutannya di acara launching buku itu, antara lain, mengatakan Muhammadiyah akan menawarkan dialog antara Sunni dan Syiah agar tidak ada kecemasan dan kecurigaan di antara dua kelompok tersebut.

Baca Juga

Namun menurut Prof Yunahar, di Muhammadiyah dalam menentukan pendapat, dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat yang beranggotakan 13 orang, bukan melalui pendapat yang dikeluarkan Ketua Umum.

“Kalau pendapat dari Muhammadiyah pasti dikeluarkan melalui forum 13 anggota, bukan melalui individu seperti Ketua Umum contohnya. Kepemimpinan itu bersikap kolektif, kolegial, 13 orang itu haknya sama. Ketua umum hanya diperlukan saat rapat, kalau ada tamu ya dia yang di depan, tapi tidak memiliki hak veto. Kalau musyawarah bersama 13 orang ini semuanya sama, pendapat ketua umum bisa ditolak oleh yang lain,“ tambah Yunahar.

Ia menuturkan, buku “Fikih Kebinekaan” tersebut merupakan pendapat pribadi, bukan diputuskan melalui Muhammadiyah.

“Itu merupakan pendapat pribadi, jelas merupakan tanggung jawab lembaga penerbit, tidak ada urusannya dengan Muhammadiyah,“ tegasnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga