Dubes RI untuk Palestina: “Indonesia Kurang Merespon Krisis yang Dialami Negara-negara Muslim”

Dubes RI untuk Palestina dan Yordania-1-jpeg.image
Dubes Teguh Wardoyo saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina Teguh Wardoyo menyampaikan laporan mengenai keadaan yang sedang dialami rakyat Palestina dan pengungsi Suriah di Yordania.

“Rakyat Palestina dan pengungsi Suriah sangat membutuhkan sentuhan dari Pemerintah Indonesia,” kata Dubes Teguh Wardoyo saat menyampaikan laporan dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Komisi I DPR, Rabu (2/9).

Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia harus membantu krisis kemanusiaan yang sedang menimpa rakyat Palestina dan Suriah saat ini, karena Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Palestina dan Yordania.

“Indonesia merdeka di antaranya ada bantuan dari salah satu negara Muslim tersebut. Mereka berjuang membantu kemerdekaan negara kita, maka dari itu kita harus berada di depan membantu rakyat Palestina memperoleh kemerdekaannya dengan cara apapun. Apapun risikonya kami sebagai Duta Besar Indonesia di Palestina siap untuk menghadapi risiko,“ ujar Teguh.

Lebih lanjut ia mengatakan, hubungan Pemerintah Indonesia dengan Yordania sudah dimulai sejak tahun 1950. Namun Indonesia baru membuka kedutaan pada 1985, sementara dengan Pemerintah Palestina sejak 1989.

Baca Juga

“Hubungan di antara dua negara sangat erat, sejak tahun 1950 Pemerintah Palestina merangkul Indonesia dalam hal kemanusiaan, politik dan lainnya,“ tambah Teguh.

Ia menambahkan, perang dan konflik yang berkepanjangan atas penjajahan Palestina yang dijajah oleh “Israel”, ditambah lagi konflik Suriah, Irak maupun Mesir, mengalami perubahan yang cukup drastis. Pasalnya jumlah pengungsi akibat peperangan tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Saat ini pengungsi secara resmi (di Yordania) sekitar 3,5 juta jiwa. Jumlah itu mungkin bisa lebih. Beban pemerintah menjadi sangat berat karena selain menampung rakyat yang sedang mengalami krisis, pemerintah juga menampung pengungsi. Janji-janji bantuan yang disampaikan negara sahabat tidak dipenuhi. Jadi inilah hal yang sangat berat dihadapi Yordania untuk menanggung rakyatnya sendiri maupun pengungsi,“ tuturnya.

“Sejauh ini Pemerintah Indonesia kurang merespon baik krisis yang sedang dialami oleh negara-negara Muslim tersebut,” ungkapnya.

“Harusnya Indonesia berada di depan dalam menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang ada. Pemerintah indonesia harus membantu rakyat Yaman , Yordan, Irak dan Suriah. Mereka semua saudara-saudara kita,“ tegasnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga