JFI Siap Jembatani Kedermawanan Sosial

JFI diterima Sekjen MUI Dr Anwar Abbas-jpeg.image
Ketua JFI diterima Sekjen MUI Prof Dr Anwar Abbas

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Untuk memaksimalkan peranan media massa dalam menjembatani serta menggalang kedermawanan sosial masyarakat, sejumlah wartawan menggelar pertemuan di Jakarta untuk mendeklarasikan berdirinya Jurnalis Filantropi Indonesia (JFI).

Delegasi pengurus JFI terdiri dari Ketua Agus Yuliawan (TVMuh), Sekjen Faturroji (Majalah Gontor), Ketua Bidang Program Ahmad Ariesmen (Harian Terbit) serta beberapa wartawan nasional lainnya. Pasca deklarasi, pengurus JFI melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat Dr Anwar Abbas di Kantor MUI Pusat, Jakarta pada Selasa, (1/9/2015).

Pada pertemuan tersebut, Anwar Abbas mengapresiasi atas dibentuknya JFI. Dosen Ekonomi Islam di Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan, sudah seharusnya dunia filantropi mendapatkan dukungan pemberitaan yang masif supaya nilai-nilai kedermawanan dapat ditularkan sehingga menjadi kekuatan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, dhuafa dan mustadhafin.

Anwar mengatakan, selama ini dunia filantropi di Indonesia belum sepenuhnya dapat dimaksimalkan, baik pengelolaan zakat, infaq, shadaqah dan kegiatan sosial lainnya. Di samping itu, program filantropi juga menjadi bagian penting dalam pemberdayaan masyarakat miskin, dhuafa dan mustadhafin lainnya.

“Program yang bagus, apalagi niat dan tujuan JFI sangat baik, jadi kita dukung,” ujarnya di hadapan sejumlah awak media.

Baca Juga

Sementara itu, Pengurus Bidang Program Ariesmen menjelaskan, lahirnya JFI didasari sebuah kesadaran akan pentingnya arus informasi yang bisa memberi nilai ke arah lebih baik dalam tata kelola bidang filantropi di Indonesia. Banyak program kegiatan filantropi yang dilakukan pemerintah, perusahaan swasta, lembaga sosial, lembaga masyarakat dan individual namun belum sesuai dengan harapan bersama.

“Media massa perlu memberikan porsi yang cukup sehingga nilai kedermawanan bisa membawa kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Selama ini dunia filantropis kurang mendapatkan dukungan menyeluruh terhadap tindakannya. Padahal kegiatan filantropi yang umumnya memberikan dana untuk amal kemanusiaan, menolong orang dan mencintai sesama manusia perlu mendapat dukungan sehingga keberadaannya memberikan andil di masyarakat yang tidak mampu dan membutuhkan.

“Filantropi bisa menjadi roda penggerak pemberdayaan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan,” paparnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga