Resmi Buka MTQ dan MHQ Tingkat Internasional, Menag Minta Al-Qur’an tidak Sekadar Dibaca

MTQ tingkat internasional di Jakarta-2-jpeg.image
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin resmi buka Musabaqah Tilawah dan Hafal Qur’an, Selasa (1/9) kemarin di Jakarta (Foto: EZ/salam-online

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Berbeda saat masa Orde Baru, berita tentang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqah Hafal Qur’an (MHQ) tingkat nasional di era kini kurang hidup, bahkan nyaris tak terdengar. Dulu TVRI menyiarkan secara langsung secara nasional.

Kini berita tentang MTQ dan lomba hafal Qur’an tak begitu mensyi’ar. Sedikit yang memberitakan, ternyata kemarin, Selasa (1/9), bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-3 tingkat Internasional di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin No. 6 Jakarta.

MTQ Tingkat Internasional ke-3 Tahun 2015 ini diikuti oleh 32 peserta dari 21 negara dengan dua cabang yang dilombakan, yaitu cabang tilawah dewasa putra dan cabang tahfidz 30 juz Pelaksanaan MTQ berlangsung mulai 30 Agustus sampai 5 September 2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dalam sambutannya Menteri Agama menegaskan, agar MTQ jangan dipandang sebagai rutinitas biasa yang kehilangan makna dan nilai moralnya.

“Pelaksanaan MTQ perlu dilhat lebih jauh sebagai pemberi warna kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai dan etika sosial yang bersumber dari Al-Qur’an,“ harapnya.

Baca Juga

“Saya memandang kegiatan MTQ memiliki peran yang cukup besar. Sungguh demikian, Al-Qur’an tidak cukup sekadar dibaca dan dilantunkan dengan baik sesuai tajwidnya serta dilafalkan, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan umat Islam. Umat Islam dengan bimbingan ulama dan cendekiawan dengan latar belakang multi disiplin ilmu, harus bisa mengeksplorasi isi kandungan Al-Qur’an dalam merespon problematika kemanusiaan dan menjawab tantangan setiap zaman,“ ujar Lukman.

“Kitab suci Al-Qur’an diturunkan Allah sebagai rahmat dan petunjuk untuk umat manusia. Tradisi melaksanakan MTQ di berbagai negara muslim lebih jauh diharapkan menjadi wahana untuk menebarkan pesan moral Al-Qur’an dan memperkuat optimisme dalam kondisi ekonomi dunia yang saat ini sedang tidak menggembirakan,“ paparnya.

“Masyarakat Indonesia perlu selalu dipahamkan tentang Al-Qur’an, agar masyarakat dapat memperluas peran umat Islam Indonesia dalam forum kerja sama antarbangsa agar dapat memajukan kesejahteraan segenap umat manusia,“ tuturnya.

Sesungguhnya, menurut Lukman, para qori dan hafidz Al-Qur’an layak diakui perannya sebagai duta bangsa dalam mengembangkan syiar dakwah Islam dan sebagai perekat persahabatan antar bangsa.

Hadir dalam pembukaan tersebut Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Pendis Kamaruddin Amin, Kabalitbangdiklat Abdurrahman Masud, Dubes negara sahabat dan tokoh/pimpinan ormas Islam. (EZ/salam-online)

Baca Juga