Mantan Staf Ahli Panglima TNI: “Negara Ini Sedang Kritis dan Umat Islam dalam Kondisi Terpojok”

Brigjen-TNI-Purn-Adityawarman-jpeg.image
Brigjen TNI (Purn) Adityawarman

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Mantan Staf Ahli Panglima TNI, Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha, menyampaikan bahwa negara ini sedang dalam kondisi kritis dan umat Islam dalam kondisi terpojok.

“Sejak kita merdeka secara bertahap dengan toleransi sampai kita pada posisi yang seperti ini, setiap permasalahan yang muncul pada umat Islam selalu tidak adil. Contoh ketika kita protes pembangunan gereja, itu bukan main, umat Islam selalu pada posisi yang salah. Tapi kalau terjadi pada pihak mereka, itu tenang-tenang saja, seperti kasus Tolikara kita tidak tahu apa kelanjutannya “ ungkap Adityawarman Thaha saat beraudiensi bersama ormas Islam dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zo di Gedung Nusantara III, Rabu (30/9).

Terkait kemunculan Partai Komunis Indonesia (PKI) ia mengimbau DPR agar melaporkan masalah itu kepada presiden. Situasi bangsa dan negara sekarang ini sudah sangat kritis dengan munculnya komunis gaya baru.

“Kita menolak pembicaraan RRC dan pemerintah Indonesia akan mengundang 10 juta warga RRC sebagai wisatawan, buruh dan lain sebagainya. Ada urusan apa orang-orang Cina datang ke sini. DPR harus bertindak tegas dalam menyikapi ini,“ ujar Adityawarman.

Baca Juga

Ia menyebut, Komunis Gaya Baru (KGB) pada awalnya terjadi di era reformasi. Hingga kini, sesalnya, orang-orang komunis berhasil menyusup ke dalam pemerintahan, di antaranya menduduki kursi DPR dan MPR RI.

“Pemerintah selalu menilai bahwa negara ini aman-aman saja, padahal tidak. Kita bisa melihat menteri dengan presiden berseberangan, menurut saya bangsa ini dalam keadaan kritis,“ tandasnya.

Adityawarman meminta agar umat Islam bersatu dan selalu mengupayakan persatuan guna melawan musuh-musuh kaum Muslimin yang sudah terang-terangan melawan.

“Saya ingin umat Islam bersatu. Upaya persatuan harus ada. Kita selalu disugestikan bahwa Islam tidak akan bersatu, dan itu yang selalu didengungkan dan seolah-olah kita membenarkan itu,“ katanya prihatin. (EZ/salam-online)

Baca Juga