Pasca Serangan Paris, Kejahatan terhadap Muslim di Inggris Melonjak

Inggris-Paska Serangan Paris, Kejahatan terhadap Muslim di Inggris Melonjak-jpeg.imageLONDON (SALAM-ONLINE): Pasca serangan Paris, 13 November lalu, kebencian terhadap Muslim di Inggris melonjak. Muslim yang tinggal di Inggris telah mengalami lebih dari 100 kali serangan rasial kebencian terhadap Islam.

Surat kabar Inggris The Independent, Senin (23/11) melaporkan, kejahatan terhadap umat Islam di Inggris meningkat lebih dari 300 persen per-harinya.

Kebanyakan yang menjadi korban kebencian terhadap Islam adalah kaum wanita berusia 14 hingga 45 tahun. Para wanita yang menggunakan hijab atau burqa di London, terutama mendapatkan perlakuan berbeda dari masyarakat sekitar. Para pelakunya terutama adalah laki-laki kulit putih berusia 15 hingga 35 tahun.

Angka-angka yang disusun Tell Mama Helpline tersebut mencatat insiden serangan verbal dan fisik pada Muslim dan Masjid di Inggris. Mereka cenderung meremehkan karena banyak korban terlalu takut untuk menghubungi polisi atau kelompok masyarakat lainnya.

Laporan yang dirilis Tell Mama Helpline itu menyebutkan, mayoritas serangan terjadi di tempat umum, termasuk di bus dan kereta api. Sebanyak 34 korban adalah perempuan yang mengenakan jilbab, sementara delapan lainnya adalah anak-anak.

“Kasus menunjukkan bahwa perempuan yang memakai jilbab adalah orang-orang yang disasar makian dan ancaman,” tulis laporan itu.

Baca Juga

Korban juga mengaku bahwa tidak ada orang yang membantu mereka atau sekadar menghiburnya. Mereka merasa menjadi korban, malu, sendirian, dan marah terhadap kejadian yang menimpanya.

“Sekitar 16 korban bahkan merasa takut keluar karena pengalamannya telah mempengaruhi kepercayaan diri mereka,” kata laporan itu lagi.

Dari kasus yang terjadi di transportasi umum tersebut, delapan anak-anak mendengar komentar rasis terhadap ibu mereka. Pelaku bahkan mengambil tindakan fisik agresif terhadap anak-anak tersebut dan membuat mereka takut.

Baru-baru ini di London, seorang gadis muda yang mengenakan jilbab diserang di kereta. Seorang saksi mata menjelaskan bagaimana gadis yang duduk di depannya menjadi sasaran kata-kata rasis dari penumpang lain yang adalah seorang pria.

“Dia (pria itu) semakin dekat dengannya dan memaki-maki, menyebutnya dengan kain kepala, teroris, sampah, dan mengatakan orang-orang gadis itu membunuh para korban serangan Paris,” demikian laporan itu menerangkan. (EZ/salam-online)

Baca Juga