Setelah tak Diterima di Ciamis, Bupati Purwakarta Juga Ditolak di Bogor

Bogor-Massa yang menolak kehadiran Bupati Purwakarta dalam Acara Kebudayaan-jpeg.image
Sebagian massa yang menolak kehadiran Bupati Purwakarta dalam Acara Kebudayaan di GOR Jasinga, Bogor, Senin (21/12) malam

BOGOR (SALAM-ONLINE): Setelah tak diterima di Ciamis, Jawa Barat, dalam acara Galuh Geulis, Ahad (20/12) lalu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga ditolak warga Bogor dalam acara kebudayaan yang rencananya akan dihadirinya.

Massa yang berasal dari santri pondok pesantren, anggota majelis taklim dan laskar Front Pembela Islam (FPI) berjaga-jaga di Gelanggang Olah Raga (GOR) Jasinga, Bogor, pada Senin (21/12) malam. Mereka menolak kehadiran Dedi Mulyadi dalam acara kebudayaan yang rencananya digelar di GOR Jasinga.

“Kondisi aman. Pihak kepolisian sudah kita minta untuk membatalkan acara ini dan mereka berjanji (tidak mengizinkan) dengan alasan menjaga situasi agar kondusif,” kata Ketua Wali Laskar FPI Bogor Habib Iye Al Jufri saat dihubungi Senin (21/12) malam.

Baca Juga

Sebenarnya, kata Habib Iye, pihaknya mempersilakan acara kebudayaannya digelar, tak ada masalah. “Tetapi, Dedi Mulyadinya yang kita tolak, karena telah mengacak-acak akidah Islam,” tegasnya.

Tak hanya di GOR Jasinga, FPI Bogor juga menolak kehadiran Dedi pada Selasa (22/12) di daerah Ciampea. “Untuk acara di Ciampea, Selasa, polisi juga berjanji tidak akan mengeluarkan izinnya,” ungkap Habib Iye.

Penolakan terhadap Dedi di beberapa wilayah di Jawa Barat bukan tanpa alasan. Bupati Purwakarta itu dinilai mengajak warga Purwakarta ke jalan kemusyrikan. Sikap dan perilaku Dedi yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Islam yang justru melekat dengan masyarakat Sunda, membuat sang bupati dilaporkan ke Polda Jabar karena dinilai telah melakukan penistaan terhadap Islam. (saiful/mus)

Baca Juga