MUI Ungkap Aliran Sesat yang pada Malam Tertentu Ritualnya Menghadap Laut Selatan

Laut Selatan PangandaranBANDUNG (SALAM-ONLINE): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mendata jumlah aliran sesat di berbagai daerah Jawa Barat yang sempat mencapai 144 jenis. Dari jumlah itu, ada salah satu aliran sesat di Kabupaten Pangandaran yang ritualnya aneh.

Meski tidak memiliki nama ajaran, aliran tersebut menjalankan ritual dengan cara berbeda. Di waktu tertentu, penganutnya melaksanakan ritual menghadap ke laut selatan.

“Mereka ritualnya menghadap ke laut (selatan). Tapi itu hanya malam-malam tertentu,” ujar Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar, Rabu (10/2/2016).

Namun pada hari biasa mereka shalat seperti pada umumnya yaitu mengarah ke Ka’bah. Untuk para pengikut, Rafani mengatakan mereka hanya belasan orang saja dan pahamnya tidak sampai meluas.

Aliran tersebut menurutnya ada sejak 2007. Tapi dalam perkembangannya aliran itu tidak membuat masyarakat tertarik, sehingga jumlah pengikutnya tidak banyak.

“Aliran itu sempat diatasi oleh MUI Ciamis karena waktu itu Pangandaran masih masuk daerah Ciamis, belum menjadi daerah sendiri seperti sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga

Rafani mengatakan, aliran itu sempat menghilang cukup lama. “Tapi kemudian ada lagi. Menurut masyarakat, mereka kadang-kadang masih melakukannya (shalat menghadap ke laut),” jelasnya.

Belum diketahui alasan mereka shalat menghadap ke laut. Sebab pihak MUI dari dulu hingga kini sulit meminta penjelasan dari mereka.

“Dari pihak mereka tidak terbuka, mereka tidak mau diajak ngobrol. Jadi keterangan yang kita dapat dari MUI setempat juga tidak lengkap soal ajaran mereka ini,” tuturnya.

Rafani mengatakan, ajaran mereka jelas masuk kategori aliran sesat. Sebab dalam Islam shalat dilakukan menghadap kiblat ke arah Ka’bah. “Itu jelas sesat dan itu jadi salah satu aliran sesat yang masuk ke jumlah 144 itu,” tegasnya.

Sumber: Okezone

Baca Juga