Laporan Seige Watch Ungkap Jumlah Warga Sipil Suriah yang Terkepung Lebih Besar dari Perkiraan PBB

thumbs_b_c_786f4dc092f5c3eb298024f184001f2e
Di antara Warga Suriah di Aleppo yang melarikan diri karena gencarnya serangan rezim Asad dan Rusia, mencoba untuk hidup di dalam kendaraan mereka tanpa selimut dan terpal, di sebuah kamp pengungsi di Bab al-Salameh di perbatasan Turki-Suriah di dekat Azaz kota Aleppo, pada 9 Februari 2016. (Foto: Fatih Aktas/Anadolu)

WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Siege Watch Report yang disusun organisasi bantuan Belanda PAX dan Syria Institute yang berbasis di Washington secara aktif memantau perkembangan perang Suriah sejak akhir 2015. Organisasi itu menyebut angka lebih dari satu juta warga sipil Suriah terpaksa hidup terisolir di 50 kota dan desa yang dikepung tentara pro rezim Basyar Asad.

Data tersebut, seperti dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (9/2), di luar perkiraan PBB yang menyebutkan hanya 18 kota yang terisolir. Temuan ini didasarkan pada informasi yang diberikan oleh sumber lokal dalam kelompok-kelompok, yang namanya tidak diungkapkan dengan alasan keamanan.

Menurut laporan itu, sebanyak 1,09 juta penduduk Suriah tinggal di 46 kota yang terkepung. Sementara itu PBB telah merilis 487.000 warga terkepung di 18 kota.

Sebagian besar wilayah yang dikepung oleh rezim Suriah berada di pinggiran ibu kota Damaskus dan Homs, berdasarkan laporan itu. Sekitar 200.000 warga dikepung oleh Daesh (ISIS) dan pasukan rezim di kota timur Deir el-Zour.

Baca Juga

“Listrik dan air biasanya diputus, dan kalaupun ada, akses menuju bahan makanan, obat-obatan dan bahan bakar sangat dibatasi. Menghentikan pengepungan harus menjadi prioritas utama demi membangun kepercayaan dalam perundingan internasional untuk mengakhiri perang,” tulis aktivis dalam laporan tersebut.

Kasus kematian akibat kelaparan, kedinginan dan keracunan makanan juga dilaporkan marak terjadi.

Sumber: Anadolu

Baca Juga