Pertempuran Terus Berlangsung di Suriah, PBB Hentikan Pembicaraan Damai di Jenewa

thumbs_b_c_0e81cf94122195cc20a855b1fb3eb65a
Staffan de Mistura

JENEWA (SALAM-ONLINE): PBB menghentikan pembicaraan perdamaian Suriah di Jenewa pada Rabu (3/2) kemarin. Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengumumkan “jeda sementara” dalam pembicaraan damai karena pertempuran intensif di Suriah terus berlangsung. Sementara gempuran dan pengepungan terhadap warga sipil tak juga berhenti.

“Ini bukan akhir, dan itu bukan kegagalan pembicaraan,” de Mistura mengatakan setelah pertemuan dengan delegasi oposisi Suriah di Jenewa pada Rabu malam, kantor berita Anadolu melaporkan.

De Mistura menetapkan kembali tanggal 25 Februari untuk memulai pembicaraan damai di Jenewa.

Koordinator Komite Tinggi Negosiasi (HNC), Riyad Hijab, Rabu (3/2) kemarin mengatakan bahwa delegasi oposisi tidak akan datang ke Jenewa pada 25 Februari mendatang untuk pembicaraan damai jika tuntutan terkait inisiatif kemanusiaan di Suriah tidak dipenuhi.

“Delegasi HNC akan meninggalkan Jenewa besok dan tidak akan kembali di sini kecuali kita melihat suatu perubahan pada tanah Suriah,” kata Hijab. “Tampaknya rezim Suriah tidak ingin mensukseskan pembicaraan damai Suriah di Jenewa.”

Baca Juga

Hijab mengatakan seharusnya jeda dalam pembicaraan adalah kesempatan bagi masyarakat internasional untuk menekan rezim Basyar Asad dan sekutunya.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier juga mengritik rezim Suriah yang membuat pembicaraan damai Suriah menjadi rumit.

“Pembicaraan Jenewa lebih terbebani oleh serangan militer dari tentara Suriah di Aleppo, dan keengganan dari Presiden Basyar Asad untuk memungkinkan akses kemanusiaan ke kota dan desa-desa yang terkepung. Dan menjadi semakin jelas dalam beberapa hari terakhir,” kata Steinmeier dalam keterangan tertulisnya Rabu kemarin.

Dia menggarisbawahi bahwa meskipun banyak rintangan yang ada, proses Wina dan pembicaraan Jenewa tetap satu-satunya pilihan untuk menemukan solusi politik bagi berakhirnya perang di Suriah. (EZ/salam-online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga