Presiden Erdogan Kecam AS karena Akui Organisasi Teroris Suriah Dukungan Rusia

Presiden-Turki-Recep-Tayyip-Erdogan-595x279
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (10/2) mengecam Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan dukungannya kepada Partai Uni Demokratik Kurdi Suriah (PYD) yang juga didukung Rusia. Turki sendiri memandang PYD sebagai organisasi teroris-komunis.

PYD memiliki hubungan dengan kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), demikian laporan Daily News.

“Apakah Anda berada di pihak kami atau di pihak organisasi teroris,” demikian pertanyaan Erdogan dalam pidato di Ankara di hadapan pejabat pemerintah, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia merujuk dukungan Washington buat PYD dalam perangnya melawan ISIS di Suriah.

Senin (8/2) lalu Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan negaranya tidak mengakui PYD sebagai organisasi teroris. Artinya, AS mengakui PYD sekaligus mendukungnya.

Di Turki Tenggara telah terjadi kerusuhan terburuk dalam dua dasawarsa sejak gencatan senjata dua setengah tahun antara pemerintah dan PKK ambruk Juli tahun lalu sehingga menghidupkan kembali konflik yang telah menewaskan 40.000 orang sejak 1984.

PKK sendiri dimasukkan ke dalam daftar kelompok teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa.

Baca Juga

Rusia mendukung PYD, yang merupakan afiliasi organisasi teroris komunis PKK Suriah, yang mencoba mengambil kendali wilayah Azez di Suriah dekat perbatasan Turki.

Saat PYD menyerang pasukan oposisi di Azez, pesawat Rusia menggelar tiga serangan udara terhadap jalan yang menghubungkan kabupaten tersebut dengan gerbang perbatasan Bab al Salameh.

Sebagai bukti dukungan Rusia terhadap milisi komunis itu, Rabu (10/2) kemarin, PYD membuka kantor perwakilannya di Moskow di tengah desakan Kremlin agar kelompok separatis itu disertakan dalam perundingan perdamaian kendati ditolak Turki.

“Ini adalah momen bersejarah bagi rakyat Kurdi,” kata Merab Shamoyev, ketua Persatuan Internasional Asosiasi Publik Kurdi, saat upacara yang berlangsung di kawasan industri di Moskow tenggara itu, lapor AFP.

Sumber: Antara

Baca Juga