Merasa Ayahnya Difitnah Said Aqil Siradj, Dua Putra Ustadz Ba’asyir Sambangi PBNU

AbdulXRosyidXBaXasyirXXpalingXkiriXXXAbdulXRahimXBaXasyirXXkeduaXdariXkiriXXdanXWasekjenXPBNUXXIshfahXAbidalXAzizXXpalingXkananXXdiXKantorXPBNUXXKamisXXX28-4X.-FotoXKiblat.net
Dua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, masing-masing Abdul Rasyid Ridho Ba’asyir (paling kiri) dan Abdul Rahim Ba’asyir (kedua dari kiri) saat diterima Wasekjen PBNU Ishfah Abidal Aziz (paling kanan). (Foto: Kiblat.net)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Putra bungsu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB), Abdul Rahim Ba’asyir, menyatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj telah melakukan fitnah. Pernyataan lelaki yang akrab disapa Iim itu mengomentari pernyataan Said yang mengatakan ABB hanya bisa menyuruh anak buahnya untuk meledakkan diri dengan bom dalam aksi teror.

Said mengatakan Ba’asyir malah marah saat anak buahnya meminta dirinya lebih dulu melakukan aksi bom bunuh diri. Menurut Iim, seharusnya Said melihat fakta terlebih dulu. “Said Aqil telah melakukan fitnah. Malah sebaliknya Ustadz Abu itu anti dengan aksi kekerasan,” kata Iim seperti dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (27/4).

Iim menyebut pernyataan Said sebagai omongan tak ada isi. Keluarga besar Ba’asyir, katanya, tidak perlu mendengar pernyataan seperti ini. Fakta bahwa pengasuh Pondok Pesantren Ngruki, Solo itu anti kekerasan, menurut Iim, bisa dilihat dari kejadian teror bom di Sarinah pada 14 Januari lalu.

Iim menceritakan setelah mengetahui bom Thamrin, ayahnya marah. “Sarinah itu apa? Itu yang terlibat harus membayar diyat atau bayaran meminta ampun sama Allah atas kesalahan pembunuhan. Jika tidak mampu, si pelaku harus puasa dua bulan,” kata Iim menirukan ucapan sang ayah.

Alasan Ba’asyir menolak aksi kekerasan karena Indonesia adalah daerah damai. “Daerah yang harus didakwahi. Kecuali dalam perang bunuh-bunuhan. Itu sikap beliau,” ungkap Iim.

Tak cukup dengan membantah lewat media. Iim dan kakaknya, Abdul Rasyid Ridho Ba’asyir pada Kamis (28/4) siang mendatangi Kantor PPBNU di Jalan Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Kedatangan mereka berdua ke Kantor PBNU adalah untuk mengklarifikasi berita CNN Indonesia, Rabu (27/4) yang berjudul, “Ketua PBNU: Baasyir Marah Saat Diminta Bom Bunuh Diri”.

“Jadi sebenarnya Abu Bakar itu mendoktrin anak-anaknya melakukan aksi bunuh diri. Anak-anaknya berkata ‘Ustadz dulu dong yang bunuh diri’ dan dia (Abu Bakar) marah,” kata Said usai bertemu Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (27/14).

Kedatangan dua putra Ba’asyir itu, seperti dilansir Kiblat.net, Kamis (28/4), diterima Wasekjen PBNU, Ishfah Abidal Aziz yang ditemani dua pengurus harian PBNU lainnya. Dalam kesempatan itu, Abdul Rahim Ba’asyir meminta kejelasan apa dasar fakta ucapan Said Aqil Siradj jika memang Said benar berkata demikian.

“Kami atas nama keluarga merasa keberatan atas ucapan tersebut dan meminta agar mencabut statemen tersebut,” ujar Abdul Rahim.

Sementara itu, pihak pengurus PBNU menjawab bahwa mereka baru mengetahui adanya statemen Said Aqil Siradj hari ini. “Saya tidak tahu juga pernyataan beliau seperti apa karena tidak ada videonya, dan ini kan berita tertulis. Apalagi belakangan beliau juga terkena beberapa kasus pemelintiran oleh media,” ujar Ishfah. (s)

Sumber: CNN Indonesia, Kiblat.net

Baca Juga