Ringankan Beban Warga Gaza, Presiden Erdogan Diapresiasi Hamas

Khaled Misy'al dan Erdogan-1
Pemimpin Hamas Khaled Misy’al dan Presiden Erdogan

SALAM-ONLINE: Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Senin (27/6) mengucapakan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas usahanya untuk melonggarkan blokade Gaza yang dilakukan penjajah “Israel”.

Pernyataan itu keluar setelah adanya kesepakatan yang direncanakan untuk menormalisasi hubungan antara Turki dan “Israel”. Kesepakatan ini diperkirakan akan membawa perbaikan terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

“Kami menghargai dan berterima kasih atas dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan rakyat Turki terhadap rakyat di Gaza dan upaya mereka untuk meringankan (melonggarkan) blokade,” kata Hamas seperti dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (28/6).

Erdogan mengatakan pada Selasa (28/6) bahwa lebih dari 10.000 ton pasokan bantuan akan berlayar ke Gaza dari Turki pada awal Juli, sebelum libur Idul Fitri. Proyek besar ini akan segera dimulai untuk mengatasi krisis air dan sumber daya listrik di Gaza.

Kesepakatan, yang secara resmi ditandatangani pada Selasa (28/6), akan membuka jalan bagi pemulihan hubungan bilateral yang telah terputus lebih dari enam tahun setelah pasukan komando penjajah “Israel” menyerbu armada kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan Turki untuk Gaza di perairan internasional. Aksi keji pasukan Zionis ini menewaskan sembilan aktivis Turki dan melukai 30 lainnya. Salah satu di antaranya meninggal akibat luka-lukanya setelah hampir empat tahun kemudian.

Baca Juga

Sebagai buntut dari serangan itu, Turki menuntut permintaan maaf resmi dari “Israel”, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas, dan pencabutan blokade “Israel” atas Gaza.

Pada 2013, Netanyahu menyuarakan penyesalannya atas serangan itu.

Pada Senin (27/6), pembicaraan antara kedua pihak akhirnya berbuah. Turki mengumumkan bahwa kesepakatan akan ditandatangani pada hari berikutnya.

Menurut kesepakatan itu, “Israel” akan membayar total $ 20 juta kompensasi kepada keluarga korban Mavi Marmara selain tuntutan permintaan maaf dan dicabutnya blokade terhadap Gaza–sesuatu yang sulit bagi sang penjajah tanah Palestina itu. (EZ/salam-online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga