BATAM (SALAM-ONLINE): Anggota Komisi IX DPR, Marwan, mengatakan dari informasi yang dia terima bahwa Cina menargetkan 200 juta penduduknya masuk Indonesia.
Sebab, dikatakan, perusahaan asing bakal memboyong tenaga kerjanya dari luar sehingga bakal mempersempit ruang bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Terlebih dari Cina yang memiliki program khusus terhadap warga negaranya yang bakal menjadi tenaga kerja di luar negeri.
“Kondisi ini membuka peluang, masuknya tenaga kerja yang kemudian ilegal,” ujar Marwan seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Ahad (24/7).
Salah satu tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang bakal menyusup itu adalah mantan narapidana di negara tersebut.
Dia menyebutkan cara masuknya TKA asal Cina itu belum tentu masuk secara resmi sehingga dikhawatirkan akan adanya TKA ilegal. Modusnya menggunakan visa kunjungan wisata sehingga mereka hanya tercatat sebagai wisatawan mancanegara (wisman).
Mereka menyasar dulu daerah wisata, seperti Bali dan lantas bergerak ke daerah lain yang menampung tenaga kerja asing. Jumlahnya pun mengalahkan wisman asal Australia, Jepang maupun Korsel.
“Isu yang menyesakkan dada, karena yang dikirim itu para napi dari Cina. Mantan-mantan napi di Cina dikirim ke Indonesia, jadi buruh. Kan harusnya TKA tidak bisa jadi tenaga teknis,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebutkan, di Batam banyak TKA yang bekerja di perusahaan swasta milik asing.
Dari 6600 perusahaan, pihaknya mendapati dua perusahaan yang mempekerjakan TKA secara ilegal. “Namun TKA itu sudah dikeluarkan dan dikembalikan ke negara asal. Selebihnya memiliki izin,” terang Amsakar.
Sumber: Jawapos.com