Pasca Kudeta Gagal, Presiden Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Turki Selama Tiga Bulan

Presiden Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama Tiga BulanANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (20/7) mengumumkan keadaan darurat nasional negaranya selama tiga bulan setelah kudeta gagal Jumat (15/7) malam menewaskan ratusan orang dan melukai lebih dari 1.500 lainnya.

Berbicara di komplek kepresidenan setelah pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional dan Kabinet, yang pertama sejak upaya kudeta gagal itu, Erdogan mengatakan negara dinyatakan darurat selama tiga bulan sesuai Pasal 120 dari Konstitusi Turki.

Menurut Pasal 120, dalam hal adanya indikasi serius dari tindakan kekerasan yang meluas dan menuju pada kehancuran tatanan, maka keadaan darurat dapat dinyatakan dalam satu bulan atau lebih di satu daerah atau di seluruh negeri untuk jangka waktu tidak melebihi enam bulan.

Erdogan mengatakan bahwa keadaan darurat itu akan berlangsung selama tiga bulan. Dengan keadaan darurat tersebut, maka pemerintah berhak mengambil langkah-langkah cepat dan tegas terhadap para pendukung kudeta sebagaimana disebut dalam konstitusi.

“Tujuan dari diberlakukannya keadaan darurat adalah untuk mengambil langkah-langkah cepat dan efektif terhadap ancaman serta untuk menegakkan supremasi hukum, hak-hak dan kebebasan warga negara kita,” kata Erdogan dalam siaran langsung televisi Rabu (20/7) seperti dilansir kantor berita Anadolu, Kamis (21/7).

Pada kesempatan itu Erdogan juga menjawab kritik dari Barat yang telah menuduhnya terlalu berlebihan melakukan upaya pembersihan lawan-lawan politiknya.

Baca Juga

Sejauh ini, setidaknya 60.000 tentara, polisi, hakim, pegawai negeri dan guru telah diskors, ditahan atau berada dalam penyelidikan sejak upaya kudeta militer yang gagal itu terjadi Jumat lalu.

Sebelum mengumumkan keadaan darurat itu, Erdogan mengatakan bahwa ia percaya negara-negara asing bisa jadi terlibat dalam upaya penggulingannya itu.

Setidaknya 246 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil meninggal dalam upaya kudeta gagal itu, dan lebih dari 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka memprotes aksi ilegal tersebut. (S)

Sumber: Anadolu

Baca Juga