Prancis Larang Burkini, Buah Islamofobia

Prancis Larang Burkini, Buah Islamofobia-Surat Pembaca
Polisi Prancis tengah mengawasi pengunjung pantai dan akan mengusir wanita Muslim yang mengenakan burkini, pakaian renang yang menutup seluruh tubuh, dari kepala hingga kaki. (Foto: inet)

SALAM-ONLINE: Negara Prancis yang menerapkan nilai-nilai kebebasan, nyatanya melakukan standar ganda jika menyangkut kaum Muslimin. Pelarangan mengenakan pakaian renang burkini adalah contohnya.

Burkini adalah Pakaian yang dikenakan wanita Muslim ketika berenang. Pakaian ini menutupi kepala hingga kaki. Meskipun pelarangan tersebut telah dicabut, namun tetap saja masih diberlakukan pada sejumlah daerah di Prancis.

Polisi Prancis terus menyasar perempuan yang mengenakan pakaian tertutup di sejumlah pantai, meski pengadilan tertinggi memutuskan mencabut larangan burkini (Republika, 2016). Tidak hanya itu, nyatanya pelarangan burkini ini berimbas pada pengusiran seorang Muslimah yang akan menaiki kapal hanya karena mengenakan jilbab.

Polisi dengan menggunakan kapal dilaporkan mengusir dua perempuan yang mengenakan jilbab dan topi terlihat di pantai Nice. Salah satu perempuan mengenakan gaun panjang dan yang satunya mengenakan setelan bercelana yang longgar itu diusir. (Republika, 2016).

Pelarangan burkini menjadi persoalan politik yang ramai dibahas dan diperbincangkan di media, karena menyangkut persoalan identitas seorang Muslimah di ruang publik. Pemerintah Prancis mengklaim bahwa menutup aurat sebagai sebuah “tindak kriminal”, sehingga harus diberi sanksi, seperti pemberian denda bagi mereka yang melanggar.

Baca Juga

Sebanyak 24 wanita di Prancis telah diperiksa polisi sejak larangan burkini diterapkan. Siam, seorang mantan pramugari dari Toulouse, mengaku didekati dan mendapat surat denda dari polisi. (Lampost.co, 2016).

Permasalahan ini tak lain merupakan buah dari Islamofobia, yang menjadikan Islam dan pemeluknya sebagai musuh yang mengancam. Pelarangan didasari atas kebencian terhadap Islam. Mereka berpandangan menutup aurat merupakan hal yang membelenggu kebebasan wanita.

Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls mengatakan burkini mewakili “perbudakan perempuan”. Kian gencarnya Islamofobia ini tentu sangat mengkhawatirkan karena akan memperkuat pandangan dan sikap yang menyudutkan warga Muslim di Barat.

Yasyirah

Baca Juga