Buntut Dugaan Penistaan terhadap Al-Qur’an, Sejumlah Kader Muda Golkar Cabut Dukungan untuk Ahok

kader-muda-golkar-1
Kader Muda Golkar, di antaranya Sirajuddin Abdul Wahab (kiri) dan Ahmad Doli Kurnia (kedua dari kiri). (Foto: Liputan6)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Setelah Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab men­gatakan ada kurang-lebih 100 kader muda Golkar yang mem­belot dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI 2017, kini giliran politisi muda di Partai Beringin itu, Ahmad Doli Kurnia, yang menolak Ahok. Mereka tak mau mengikuti pilihan partai yang sudah dijatuhkan sebelumnya ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Ahmad Doli Kurnia secara tegas menyatakan tak akan mengi­kuti kebijakan partainya terkait dukungan terhadap pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta.

Doli mendesak Ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto untuk mencabut du­kungan yang telah diberikan parpol itu kepada pasan­gan Ahok-Djarot. “Saya men­desak agar Partai Golkar untuk segera menarik dukungannya kepada Ahok,” tegas Ahmad Doli kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (7/10), sebagaimana dilansir RMOL.co, Sabtu (8/10).

Desakan mencabut dukun­gan, ujar Doli, karena Ahok yang didukung oleh Partai Golkar sudah tidak sesuai lagi dengan jiwa, semangat, dan nilai-nilai yang selama ini dikembangkan dalam Golkar yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

Bahkan, figur Ahok sudah tidak relevan lagi dengan dok­trin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar. Sikap yang ditunjukkan oleh Ahok yang mengajak orang untuk tidak percaya dan mengingkari kitab suci Al-Qur’an, kata Doli, bertentangan dengan Ikrar pertama Panca Bhakti.

Baca Juga

Selain itu sikap dan pernyataan Ahok yang sering menimbulkan pro kontra dan mengundang amarah orang telah menebar ancaman per­satuan dan kesatuan bangsa, bertentangan juga dengan Ikrar ketiga Panca Bhakti.

“Saya menggugah hati nura­ni pimpinan dan seluruh kelu­arga Partai Golkar agar segera mengambil sikap ‘cabut du­kungan’ terhadap Ahok. Saya khawatir kemarahan umat yang dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar,” katanya.

Menurutnya, sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Partai Golkar tidak pantas memberikan dukungan terh­adap figur yang anti agama dan anti persatuan bangsa.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab men­gatakan ada kurang-lebih 100 kader muda Golkar yang mem­belot dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI 2017. Mereka tak mengikuti pilihan partai yang sudah dijatuhkan sebelumnya ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Sumber: RMOL.co

Baca Juga