Dua Meregang Nyawa, Puluhan Lainnya Sesak Napas Akibat Serangan Gas Klorin Rezim Suriah

suriah-serangan-gas-klorin-dari-rezim-asadSALAM-ONLINE: Seorang wanita dan seorang anak meregang nyawa. Sementara 20 warga sipil lainnya, termasuk anak-anak, dirawat karena sesak napas pada Selasa (25/10) malam.

Korban meninggal tersebut disebabkan serangan gas klorin yang dilancarkan oleh rezim Suriah di dekat Provinsi Hama.

Rekaman yang dipublikasikan ke laman Youtube dan saksi mata melaporkan bahwa sebanyak enam bom barel diduga penuh dengan zat klorin dijatuhkan dari helikopter buatan Rusia di desa al-Latamineh, laut Hama.

“Sebuah helikopter rezim menerjunkan enam bom barel mengandung gas klorin beracun di kota al-Latamineh,” kata Abu Shadi al-Hamawi, seorang aktivis media lokal, sebagaimana dikutip The New Arab, Rabu (26/10).

“Seorang wanita dan satu anak tewas dalam serangan roket oleh pasukan rezim al-Latamineh, sementara puluhan lainnya terluka,” tambahnya.

Ia menyebut serangan gas klorin telah melukai lima warga sipil dari satu keluarga, termasuk anak-anak, yang kemudian menderita sesak napas, muntah dan mual.

Rekaman tersebut menunjukkan tiga bom barel yang dijatuhkan dari helikopter buatan Rusia itu juga diupload oleh kelompok media independen, Suriah Centre Of Events pada pukul 18:50 (waktu Suriah).

Baca Juga

Berita ini muncul setelah adanya sanksi dari Inggris dan Prancis pada Selasa (25/10) terhadap rezim Basyar Asad terkait temuan yang mengungkap pasukan rezim telah melakukan tiga serangan senjata kimia terhadap warga sipil.

“Kami menyerukan resolusi dewan untuk memberikan sanksi kejahatan,” ujar wakil tetap Prancis untuk PBB, Francois Delattre.

PBB belum lama ini dikritik oleh sekelompok dokter di Aleppo karena ketidakmampuannya untuk mengatur evakuasi selama tiga hari gencatan senjata.

“Tentu saja kita menyalahkan PBB karena tidak memberikan rencana yang jelas,” Hamza al-Khateeb, seorang juru bicara untuk kelompok dokter di Aleppo timur mengatakan kepada AFP.

“Kita perlu jaminan bahwa tidak akan ada penangkapan atau serangan pada orang yang sakit dan terluka,” tuturnya. (EZ/salam-online)

Sumber: The New Arab

Baca Juga