Berunding di Astana, Ini Tatap Muka Pertama Pejuang Oposisi Suriah dengan Delegasi Rezim Asad

Astana, Kazakhstan

ASTANA (SALAM-ONLINE): Anggota delegasi pejuang oposisi Suriah pada Ahad (22/1) tiba di ibu kota Kazakhstan, Astana, untuk melangsungkan pembicaraan damai tatap muka dengan rezim dari negara yang sedang dilanda perang itu.

Pembicaraan yang dijadwalkan berlangsung Senin ini akan menjadi perundingan tatap muka pertama bagi delegasi oposisi yang terdiri dari perwakilan berbagai kelompok dengan delegasi rezim Basyar Asad.

Ketua juru runding oposisi Mohammad Alloush terbang ke Astana pada Ahad pagi, demikian menurut koresponden kantor berita AFP yang melihat kedatangan delegasi itu.

Alloush didampingi sekitar selusin tokoh pejuang Suriah, termasuk Fares Buyush dari Angkatan Darat Idlib, Hassan Ibrahim dari Front Selatan dan Mamoun Hajj Moussa dari Suqur al-Sham.

Seorang sumber yang dekat dengan tim oposisi mengatakan kepada AFP bahwa delegasi diperluas dari delapan tokoh pejuang menjadi total 21 orang, selain 21 penasihat hukum dan politik.

Sementara 10 anggota delegasi rezim yang dipimpin oleh duta besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Bashar al-Jaafari berangkat dari Damaskus pada Ahad, lansir kantor berita rezim Suriah, SANA.

Para pejuang oposisi menegaskan pembicaraan hanya akan fokus pada pemberlakuan gencatan senjata nasional yang dimediasi oleh pendukung oposisi Turki dan sekutu rezim, Rusia, bulan lalu.

Baca Juga

Meski mendukung pihak berlawanan dalam konflik Suriah yang sudah berkecamuk hampir enam tahun itu, Turki dan Rusia bekerja sama dalam beberapa pekan terakhir untuk mengamankan penghentian perang yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang itu.

Perundingan Astana, yang penyelenggaraannya juga dibantu sekutu Basyar Asad, Iran, akan menjadi ujian pertama dari kemitraan baru itu.

Pembicaraan akan digelar di Rixos President Hotel—tempat para staf akan menyiapkan meja besar tunggal di ruang konferensi di bawah spanduk biru bertulisan #AstanaProcess.

Tokoh-tokoh pejuang dan rezim diperkirakan duduk di ruangan yang sama dengan utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura.

De Mistura pada Ahad memuji pembicaraan itu sebagai “inisiatif baik”, menurut kantor berita Rusia.

Sumber: Antara

Baca Juga