Aksi Mogok Makan Massal Tahanan Palestina Dihentikan

Warga Ramallah menyambut penghentian 40 hari mogok makan para tahanan Palestina di penjara penjajah “Israel”. (Foto: Mohamad Lokman/Reuters)

RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Aksi mogok makan massal warga Palestina di penjara penjajah “Israel” dihentikan pada Sabtu (27/5) setelah sebuah kesepakatan dicapai antara pihak Penjara atau Israeli Prison Services (IPS) dengan pemimpin narapidana, kata Menteri Urusan Tahanan, Issa Qaraqe dan kepala Masyarakat Tahanan Palestina Qaddoura Fares.

Kepada kantor berita Palestina, WAFA News Agency, Sabtu (27/5), Qarage mengatakan bahwa kesepakatan tersebut terjadi setelah 20 jam perundingan antara IPS dengan pemimpin Fatah pimpinan Marwan Barghouti dan pemimpin pemogokan lainnya di penjara Asqalan.

Pada 17 April lalu, sekitar 1.600 tahanan Palestina di penjara penjajah melancarkan aksi mogok makan massal untuk memprotes kondisi kemanusiaan.

Para tahanan menuntut perlakuan yang lebih baik. Sejak saat itu, para tahanan mulai makan hanya dengan air dan garam sebagai satu-satunya sumber makanan mereka.

Dipelopori oleh Barghouti, pemogokan tersebut, yang dikenal luas di kalangan orang-orang Palestina dan pendukungnya sebagai pertempuran “Kebebasan dan Martabat”, diikuti oleh tahanan dari semua faksi politik Palestina.

Tuntutan utama para tahanan adalah meminta penjajah “Israel” untuk mengakhiri kurungan isolasi. Mereka meminta dipindahkan ke penjara di wilayah pendudukan sesuai dengan Konvensi Jenewa Keempat. Hal itu akan memudahkan keluarga mereka untuk berkunjung.

Baca Juga

Tahanan juga menuntut peningkatan akses terhadap perawatan medis, durasi kunjungan dari 45 menjadi 90 menit, juga jika keluarga tahanan wanita bertemu, mereka ingin tidak ada pembatas kaca. Hal itu diminta agar memudahkan seorang tahanan untuk lebih interaktif dengan ibunya.

Selain itu mereka juga menuntut perbaikan kondisi tahanan, termasuk mengurangi pembatasan masuknya buku, pakaian, makanan dan hadiah lainnya dari anggota keluarga; Memulihkan beberapa fasilitas pendidikan; Dan memasang telepon umum untuk memungkinkan narapidana berkomunikasi dengan keluarga mereka.

Orang-orang Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki telah mendukung dan menunjukkan solidaritas dengan para tahanan yang berdemonstrasi sejak awal pemogokan. Mereka mendirikan tenda solidaritas, berpartisipasi dalam demonstrasi dan mengumumkan pemogokan umum. (MNM/Salam-Online)

Sumber: WAFA

Sumber Foto: Aljazeera

Baca Juga