Amien Rais: “Dipenuhi Maling, Indonesia Sudah Berubah Jadi Negara Kleptokrasi”

Amien Rais saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku ‘Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok’ di Ruang KK-2 Gedung Nusantara, Komplek Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017). (Foto: EZ/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Dalam peluncuran buku karya Marwan Batubara “Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok”, Mantan Ketua MPR, Muhammad Amien Rais mengatakan, buku tersebut lahir untuk menata demokrasi yang lebih baik.

“Tesis buku ini adalah bersungguh-sungguh menata demokrasi, demokrasi yang lebih baik. Karena kita masih hidup di dalam oligarki, bekerja untuk kelompok tertentu dan kepentingan diri sendiri,” ungkap Amien dalam acara peluncuran buku tersebut di Ruang KK2, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).

Kebijakan ekonomi sekarang ini, menurut Amien, jelas menguntungkan kaum asing dan aseng dengan meloloskan berbagai proyek yang sedang dikerjasamakan dengan pemerintah.

“Salah satunya saya sebut reklamasi, pemerintah tunduk kepada pengembang, kereta cepat, dan lainnya,” ujar tokoh reformasi ini.

Baca Juga

Ia menyebutkan, banyak pejabat menjadi pencuri bagi bangsanya Sendiri. Indonesia, katanya, dari kejauhan nampak seperti negara demokrasi, padahal di dalamnya adalah sebagai negara kleptokrasi.

“Sudah berubah jika Indonesia disebut negara demokrasi, kleptokrasi lebih tepat menyebutnya sekarang ini, di dalamnya dipenuhi maling. Ada kepentingan besar pada proyek reklamasi, negara ini sedang dijual secara perlahan untuk kepentingan aseng,” demikian Amien.

Dalam Wikipedia, Kleptokrasi berasal dari Bahasa Yunani. Kata kleptes (maling) dan kratos (kekuasaan/pemerintahan) yang berarti Kleptokrasi adalah “pemerintahan para maling”, mengacu pada sebuah bentuk pemerintahan yang mengambil uang pungutan (pajak) yang berasal dari rakyat untuk memperkaya kelompok tertentu atau diri sendiri. Pemerintahan ini umumnya tak jauh dari praktik-praktik korupsi, lalim dan kriminal. (EZ/Salam-Online)

Baca Juga