Demo Mahasiswa di Depan Istana Berakhir Ricuh, Tujuh Anggota KAMMI Ditangkap, 5 Lainnya Terluka

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di depan Istana Negara, Rabu (24/5/2017), berakhir ricuh. Tujuh orang aktivis KAMMI diciduk Polisi sementara lima lainnya terluka.

Ketua Pengurus Wilayah KAMMI DKI Jakarta Najmu Fuadi menuturkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan KAMMI untuk menuntut penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia.

Aksi dimulai pukul 14.00 WIB awalnya berlangsung kondusif. Para anggota KAMMI bergiliran menyampaikan orasi. Mereka membawa atribut KAMMI, bendera, serta poster yang berisikan ironi penegakan hukum di indonesia. “19 tahun reformasi membuat kondisi negara semakin jauh dari cita-cita kemerdekaan,” ungkap Najmu.

KAMMI menuntut pemerintah segera menuntaskan berbagai kasus korupsi yang mandek seperti mega skandal Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI), bailout Bank Century dan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Selain itu, lanjut Najmu, KAMMI menilai supremasi hukum di Indonesia masih lemah, hal itu ditandai dengan penunjukan Jaksa Agung dari kalangan partai politik.

Namun, unjuk rasa di depan istana yang berujung ditangkapnya 7 anggota KAMMI dan 5 lainnya luka-luka itu, agak tertutup dengan bom di terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam ini.

“Hadirnya M Prasetyo sebagai Jaksa Agung menjadi tanda kematian hukum. Kondisi ini menggambarkan bahwa hukum telah dikangkangi oleh kepentingan politik,” kata Najmu.

Baca Juga

Pihak KAMMI, tutur Najmu, berupaya untuk melakukan negosiasi dengan Polisi dan disepakati massa aksi akan membubarkan diri setelah melakukan shalat Magrib.

Dalam waktu bersamaan, pimpinan aksi meminta massa aksi duduk untuk menenangkan suasana. “Saat kami duduk ada polisi yang mencoba memprovokasi dengan merebut alat pengeras suara,” tutur Najmu.

Kericuhan tak terhindarkan. Tujuh orang mahasiswa diciduk polisi termasuk salah satunya Ketua Umum KAMMI. Sementara itu lima orang mahasiswa terluka. “Lima orang korban luka sedang divisum,” kata Najmu.

Kondisi ricuh membuat mahasiswa mundur dan istirahat dengan dilanjutkan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib, mahasiswa melanjutkan menyampaikan sikapnya dan menutup dengan doa.

Namun, unjuk rasa di depan istana yang berujung ditangkapnya 7 anggota KAMMI dan 5 lainnya luka-luka itu, agak tertutup dengan bom di terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam ini.

Sumber: Sindonews

Baca Juga