Hari Libur, Pihak Keamanan tak Izinkan Pro Ahok Masuki Balai Kota untuk Gelar Aksi

Pro Ahok di antara karangan bunga di Balai Kota DKI Jakarta

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Meski hari ini, Kamis (11/5/2017), penanggalan menunjukkan angka merah atau libur, namun ratusan pendukung terpidana penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menggelar aksi di Balai Kota DKI . Mereka meminta agar Ahok dibebaskan setelah divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara Selasa (9/5) lalu.

Massa sudah tiba sejak pukul 06.00 WIB. Namun penjaga keamanan tidak mengizinkan mereka masuk ke Balai Kota. “Karena sekarang hari libur keagamaan. Toleransi,” kata salah seorang petugas, Kamis (11/5) seperti dikutip Tempo.co.

Massa yang mengenakan pakaian merah-putih ini akhirnya berkumpul di depan Balai Kota. Massa pendukung Ahok ini memulai aksinya dengan menyanyikan lagu-lagu nasional.

Sejak Ahok divonis bersalah melanggar pasal 156a KUHP tentang penistaan agama pada Selasa lalu, pendukungnya terus unjuk rasa. Seusai vonis dibacakan di persidangan yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, mereka berkumpul di depan Rumah Tahanan Cipinang mendesak Ahok dibebaskan. Aksi ini berlangsung hingga dini hari tadi.

Rabu (10/5) kemarin, pendukung Ahok berkumpul di Balai Kota. Dipimpin musisi Addie MS, mereka menyuarakan dukungannya dengan menyanyikan lagu-lagu nasional. Sebagian pendukung ada pula yang melakukan aksi di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Baca Juga

Massa pendukung Ahok yang meminta penangguhan penahanan Basuki Tjahaja Purnama menyandera para pegawai di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sejak Rabu (10/5) sore, akhirnya terlibat ricuh dengan pihak kepolisian.

Pihak kepolisian yang hendak mengevakuasi para karyawan dari dalam gedung pengadilan, sebagaimana nampak dalam link tayangan video CNN Indonesia, Kamis (11/5) di bawah ini, terlibat saling dorong sehingga nyaris baku hantam.

http://www.cnnindonesia.com/tv/20170510234255-430-213995/pendukung-ahok-sandera-pegawai-pengadilan-tinggi/

Kericuhan ini terjadi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta di Jalan Letjen Soeprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Massa pun mereda setelah Humas Pengadilan Tinggi menjelaskan bahwa pihaknya belum menerima surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara, sehingga proses belum dapat dilanjutkan.(s)

Sumber: Tempo.co, CNN Indonesia

Baca Juga