Bertemu Pimpinan Ormas Islam, Dubes Saudi Ungkap Konfrontasi KSA dengan Iran

Pertemuan pimpinan ormas Islam dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi (KSA), Rabu (15/11/2017), di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Duta besar Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi menggelar pertemuan dengan pimpinan Ormas-Ormas Islam yang tergaung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl Kramat Raya 45, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk memberikan informasi kepada umat Islam Indonesia terkait beberapa isu hangat yang saat ini dialami oleh Arab Saudi. Salah satunya adalah konfrontasi antara Saudi dengan Iran yang merupakan representatif negara Syiah.

Menurut Osama, saat ini Iran terus bermanufer untuk menyerang kerajaan Saudi. Iran disebut telah melancarkan serangan dengan menggunakan tangan orang lain, yakni milisi teroris Syiah Houthi di Yaman.

Rudal balistik yang ditembakkan Houthi ke wilayah Saudi, yakni Makkah dan Riyadh ditengarai adalah buatan Iran.

“Itu didatangkan dari Iran, kemudian dirakit kembali di Yaman dengan jarak tempuh yang jauh dan tingkat akurasi yang tinggi,” ungkap Osama.

Baca Juga

Osama juga menejelaskan bahwa serangan Saudi ke wilayah Yaman (yang dikuasai milisi pemberontak Houthi) bukanlah inisiatif dari Saudi sendiri. Akan tetapi, kata dia, hal itu adalah kesepakatan negara Islam di kawasan teluk dan sesuai dengan permintaan pemerintah Yaman sendiri.

“Ini kesepakatan negara-negara Islam dan juga permintaan pemerintah Yaman,” terangnya.

Terkait krisis kemanusiaan yang dialami warga sipil Yaman akibat peperangan, Osama mengaku Saudi telah melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan. Namun bantuan sulit untuk masuk ke wilayah, karena dalam penguasaan dan kendali milisi pemberontak.

“Pemerintah Saudi mengirimkan bantuan dengan arahan dari Raja Salman ke seluruh wilayah Yaman. Bantuan tidak sampai kepada yang berhak menerima karena dikuasai pemberontak,” ungkap Osama. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga