CIIA: Said Aqil Sibuk Cari Legitimasi untuk ‘Amin-kan’ Propaganda Barat Melawan ‘Teror’

Said Aqil Siradj-8-jpeg.image
Said Aqil Siradj

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menegaskan bahwa Ketua Tanfidziyah PBNU Said Aqil Siradj telah menjadi corong Barat dalam perang melawan “teror” dengan mencari pembenar dalam khazanah klasik Islam.

“Ia terlihat lucu, sibuk mencari legitimasi dalam khazanah Islam. Dan itu dilakukan untuk mengaminkan semua propaganda Barat yang berjudul “war on terrorism” di Indonesia,” kata Harits Abu Ulya seperti dilansir itoday, Kamis (16/5/2013).

Menurut Harits, pandangan dan sikap Kiai Said yang seperti itu telah memberikan legitimasi pembunuhan secara brutal yang dilakukan Densus 88 terhadap umat Islam selama ini.

“Pernyataan itu mangaminkan tindakan-tindakan yang melanggar pakem hukum seperti menculik, menyiksa, penangkapan tanpa prosedur hukum, bahkan justifikasi ‘teroris’ secara serampangan,” ungkap Harits.

Baca Juga

Kata Harits, pernyataan Said diperkuat dengan adanya sindikasi BNPT bersama PBNU membuat MoU untuk menggelar proyek deradikalisasi.

“Kiai Said terlalu banyak menerima ‘suap’ dari BNPT untuk membuat permusuhan (polarisasi) di tengah-tengah umat Islam. Melanggengkan dikotomi Islam moderat-radikal, liberal-fundamental, dan ini sama saja dia menari di atas gendang BNPT,” tegas Harits.

Harits meminta Said Aqil Siradj melihat isu “terorisme” itu secara utuh karena drama kontra “terorisme” di Indonesia adalah derivat turunan dari proyek global USA: “global war on terrorism”.

“Sikap apriori Kiai Said dengan menebar stempel ‘khawarij’ dan ‘teroris’ kepada person dan kelompok tertentu akan menjadi legitimasi BNPT dan Densus 88 menghabisi orang-orang yang disebutkan Kiai Said tersebut,” pungkas Harits. (itoday), salam-online

Baca Juga