Dari Senayan, Massa ‘Parade Tauhid Indonesia’ Tumpah Ruah ke Jalan Sudirman Hingga Bundaran HI
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sebanyak 80.000 massa mendaftarkan diri untuk mengikuti ‘Parade Tauhid Indonesia’ yang berlangsung di Jakarta, hari ini, Ahad (16/8).
Namun, menurut panitia, jumlah itu adalah yang terdaftar atau data yang masuk. Setelah itu, massa makin bertambah. Banyak pula peserta yang tidak terdaftar turut bergabung mensyi’arkan acara ini.
Dengan demikian, jika ada media yang mewartakan ratusan ribu massa telah bergabung dalam acara yang diikuti oleh berbagai elemen dan ormas Islam itu, tentu saja tak salah.
Sejak pukul 6 pagi massa sudah berdatangan ke Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Masih pagi, kawasan Senayan itu sudah dipadati oleh mobil dari para peserta yang ingin mengambil bagian dari acara ‘Parade Tauhid’ ini.
Dari Senayan Parade ini diawali dengan orasi sejumlah ulama dan tokoh. Di panggung utama GBK tampak sejumlah ulama, di antaranya KH A Cholil Ridwan (MUI), KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie (pimpinan perguruan Asy-Syafi’iyah), Ustadz Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI), Ustadz Abu Jibriel (Wakil Amir Majelis Mujahidin), Ustadz Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Azzikra), Habib Rizieq Syihab (Imam Besar FPI), Ustadz Fadzlan Garamatan (tokoh Islam Papua), Ustadz Muhammad Al Khaththath (Sekjen FUI), Habib Muhsin Alatas (FPI), Ustadz Shobri Lubis, Ustadz Haikal Hassan, dan sebagainya.
Setelah mendengar orasi yang disampaikan dengan semangat, menggugat dan menggugah, sekitar pukul 8.30 WIB massa dengan Bendera Tauhid dan ormas masing-masing berparade, melakukan long march, dari Pintu 7 Senayan menuju kawasan Car Free Day Sudirman hingga Bundaran HI.
Tampak barisan peserta parade membentang lebih dari 3 kilometer. Para peserta di sisi kiri memegang kain yang bertuliskan kalimat tauhid.
Di Bundaran HI tampak sebagian massa dengan penuh antusias mendengar orasi beberapa tokoh, ulama dan habaib.
Setelah itu para peserta ‘Parade Tauhid Indonesia’ lintas ormas tersebut kembali lagi ke Senayan untuk mendengarkan orasi beberapa tokoh dan ditutup shalat Zuhur berjamaah. (mus/salam-online)