Intoleran di Michigan, Sebuah Toko Tolak Layani Muslimah Berjilbab

Michigan_Muslim_Shunned_for_Wearing_Hijab-Muslimah Michigan ditolak mengenakan jilbab-FOXnewsTV-jpeg.image
Stasiun TV FOXNews saat memberitakan seorang wanita ditolak di sebuah toko perbelanjaan karena tidak mau melepas jilbabnya

MICHIGAN (SALAM-ONLINE): Ini contoh intoleran sekaligus Islamofobia dan diskriminatif yang terjadi di sebuah negara bagian Amerika Serikat (AS). Seorang wanita Muslim di Michigan, ditolak masuk di sebuah toko perbelanjaan, lantaran Muslimah tersebut tidak mau melepas jilbabnya.

Perlakuan intoleran, Islamofobia dan diskriminatif ini diprotes oleh Dewan Hubungan Islam-Amerika, yang menyebut kasus ini seperti “kebijakan” di era purba.

“Ini benar-benar tentang kebodohan, itu benar-benar tentang ‘kebijakan’ zaman kuno dan dari orang-orang yang keras kepala, bukan datang dari era modern,” kata Dawud Walid, dari Dewan Hubungan Islam Amerika, pada Rabu (19/8) sebagaimana diberitakan Onislam.net, Kamis (20/8).

Walid menambahkan bahwa perempuan bebas mengenakan jilbab di ruang publik, seperti misalnya pergi ke bank atau difoto untuk keperluan mendapatkan SIM.

Cerita bermula ketika Nadia Kamal mengungkap seorang pegawai sebuah toko perbelanjaan di Detroit, Michigan, menolak melayaninya pada Rabu (19/8) lalu.

Suami Nadia, Fatah Kamal, menjelaskan bahwa istrinya diminta wanita (pegawai toko) itu untuk melepas jilbabnya. “Istri saya menceritakan, tentu saja itu tidak mungkin dilakukannya, karena dia berada di ruang publik,” kata Kamal.

Baca Juga

“Nadia hanya bisa melepas jilbab di hadapan keluarga dekatnya,” kata sang suami.

Namun pihak perusahaan perbelanjaan itu berdalih, bahwa peraturan mereka mengharuskan semua pelanggan untuk melepas kacamata hitam (gelap), topi, jilbab, dan penutup kepala lainnya, sebagai bagian dari prosedur keamanan.

“Ini adalah ukuran keamanan yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang yang memasuki tempat kami dapat dengan mudah diidentifikasi,” kata pihak perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Dilaporkan, Nadia Kamal hanyalah salah satu dari sejumlah perempuan Muslim yang menggugat perusahaan itu karena diskriminasinya. Perempuan Muslim lain yang menutup auratnya mengalami hal serupa.

Sebuah contoh intoleran, Islamofobia dan diskriminatif yang dipertontonkan Barat yang, katanya, dikenal sebagai pengusung paham kebebasan, namun nyatanya—meminjam pernyataan dari pihak Dewan Hubungan Islam-Amerika—kasus yang dialami Nadia dan Muslimah lainnya di toko perbelanjaan Michigan itu layak disebut seperti hidup di zaman kuno, tidak modern. (mus/salam-online)

Sumber: Onislam.net

Baca Juga