GNPF-MUI Pastikan Aksi 55 bukan Gerakan Makar

Konpers Aksi 55 di AQL Islamic Center. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Terkait Aksi Bela Islam (Aksi 55) yang akan digelar pada Jum’at (5/5) lusa, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI (GNPF-MUI) Ustadz Bachtiar Nasir mengaku tak ada kaitannya dengan upaya makar.

Ustadz Bachtiar juga memastikan bahwa paradigma yang dimiliki polisi saat ini terhadap umat Islam telah bergeser sehingga tuduhan gerakan makar yang biasa polisi tuduhkan takkan kembali tejadi.

“Insya Allah aparat sudah banyak mengertilah, umat Islam tidak seperti yang mereka duga. Teroris, makar, radikal, anti Pancasila, saya kira itu semua sudah tidak terbuktilah,” ungkap Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir saat konferensi pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta, Selasa (2/5) siang.

Ustadz Bachtiar juga mengatakan bahwa GNPF akan melakukan aksinya dengan damai dan tertib. Dia memastikan bahwa aksi yang akan digelar tidak keluar dari jalur konstitusi atau melanggar hukum.

Baca Juga

“Kami tidak ingin chaos. Kami menginginkan kedamaian dan kebersihan di Jakarta,” terangnya.

Aksi 55 ini dilakukan sebagai protes terhadap Jaksa Agung lantaran tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penistaan agama atas terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dirasakan atau dinilai tidak adil. JPU menuntut Ahok dengan tuntutan 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun.

Didahului dengan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, setelah itu massa Aksi 55 akan long march menuju Mahkamah Agung (MA), tak jauh dari Masjid Istiqlal. Di Mahkamah Agung, massa Aksi 55 meminta agar Majelis Hakim yang memutus perkara Ahok bersikap adil dan tak mengacu pada tuntutan JPU yang dirasakan sangat jauh dari rasa dan nilai-nilai keadilan. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga