Melihat Keikhlasan Sosok Pejuang Kehidupan, Karyawan Bank Syariah di Bali Teteskan Air Mata

DENPASAR (SALAM-ONLINE): Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) mendapat kepercayaan dari salah satu instansi perbankan syariah untuk mendatangkan sosok-sosok pejuang kehidupan dalam agenda buka puasa bersama karyawan bank syariah yang diadakan pada Rabu (14/6) lalu.

Sosok-sosok yang didatangkan untuk berbagi pengalaman hidup di hadapan ratusan pegawai bank syariah ini di antaranya Nenek Supinah yang berprofesi sebagai penjual mainan, Kakek Jumangin, pengamen keliling, dan Abah Bandung (Abah Amod), penjual jasa sol sepatu.

Ketiga sosok pejuang kehidupan ini meski tubuh mereka sudah termakan usia, namun masih mau bekerja dengan halal dan tidak mau meminta-minta. Ketiga sosok ini memberikan pengalaman hidup mereka ke ratusan pegawai bank syariah yang hadir dalam agenda buka puasa bersama.

Sosok-sosok mulia yang diajak Komunitas Ketimbang Ngemis Bali untuk hadir dalam agenda buka puasa bersama ini menjadi contoh bahwa sesusah apapun hidup seseorang, janganlah berpasrah diri dengan keadaan, namun harus berusaha dan tidak lupa untuk berdoa.

Suasana menjadi penuh haru saat sosok-sosok pejuang kehidupan mendapatkan bantuan dari pimpinan instansi perbankan syariah. Sosok-sosok pejuang kehidupan ini malah menolak saat diberikan donasi bahkan meminta panitia untuk menyumbangkannya ke anak-anak yatim. Sontak saja para peserta buka puasa bersama yang didominasi kaum hawa ini langsung meneteskan air mata dan menyeka air mata mereka.

Beberapa sosok pejuang kehidupan ini ada yang harus menggunakan kursi roda karena masih dalam tahap penyembuhan. Salah satunya Nenek Supinah yang harus menggunakan kursi roada. Nenek Supinah menjadi korban tabrakan pengendara motor ugal-ugalan saat menjajakan mainan yang ia jual di Lapangan Puputan, Badung.

Baca Juga

Irish Samantha, pengurus harian Komunitas Ketimbang Ngemis Bali mengatakan bahwa kedatangan sosok-sosok pejuang kehidupan di instansi-instansi seperti perbankan syariah ini bisa membuka mata hati setiap individu untuk lebih peka dan mau membantu orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan uluran tangan.

“Mudah-mudahan melalui kehadiran sosok-sosok pejuang kehidupan di kantor ini, bisa mengajak masyarakat untuk mau memberikan bantuan ke sosok-sosok pejuang kehidupan yang masih bekerja secara halal tanpa meminta-minta,” harap Irish Samantha.

Irish menambahkan, tanggung jawab membantu sosok-sosok pejuang kehidupan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu. (Herdian Armandhani, Denpasar)

Foto-foto: Dok-pri Herdian Armandhani

Baca Juga