PBB: Tuntutan Saudi & Sekutunya untuk Menutup Aljazeera Ancaman Serius bagi Kebebasan Media

SALAM-ONLINE: Pakar hak media Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), David Kaye, menentang permintaan Arab Saudi dan sekutunya untuk menutup jaringan media Aljazeera. Ia menegaskan penolakannya dengan mengatakan bahwa tuntutan ini akan menjadi “pukulan besar bagi pluralisme media”.

Kaye, Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (29/6), mengatakan bahwa permintaan tersebut “merupakan ancaman serius bagi kebebasan media jika negara-negara itu, dengan dalih krisis diplomatik, mengambil tindakan untuk memaksa penutupan Aljazeera“.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memberi Qatar waktu 10 hari agar memenuhi 13 tuntutan untuk mengakhiri krisis diplomatik di Teluk, dengan bersikeras, antara lain, bahwa Doha harus menutup jaringan media Aljazeera, pangkalan militer Turki di Doha dan mengurangi hubungannya dengan Iran.

Tuntutan tersebut juga mencakup penutupan semua outlet berita yang didanai, secara langsung maupun tidak langsung oleh Qatar, termasuk Arabi21, Rassd, Al Araby Al Jadeed, Mekameleen dan Middle East Eye.

Karena itu, Kaye meminta “masyarakat internasional agar mendesak pemerintah negara-negara ini untuk tidak mengejar tuntutan tersebut terhadap Qatar, menolak mengambil langkah-langkah untuk menyensor media di wilayah mereka sendiri dan regional, dan mendorong dukungan bagi media independen di Timur Tengah”.

Sementara Aljazeera menggambarkan kampanye yang dipimpin oleh Saudi sebagai “tidak lain hanyalah upaya untuk membungkam kebebasan berekspresi dan mengambil hak masyarakat atas informasi”.

Giles Trendle, direktur pelaksana layanan bahasa Inggris Aljazeera, juga mengecam tuntutan negara-negara Arab sebagai upaya untuk membungkam kebebasan berekspresi.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa Aljazeera akan melanjutkan “misi editorial meliput berita dunia dengan cara yang adil dan seimbang”.

Kaye bergabung dengan orang-orang dan organisasi yang terdaftar menyatakan dukungan mereka terhadap Aljazeera.

Pada Senin (26/6) lalu, sebuah asosiasi perdagangan yang mewakili lebih dari 80 perusahaan media menyuarakan dukungannya untuk Aljazeera di tengah kampanye yang dipimpin oleh Saudi agar menutup jaringan media tersebut.

“Sangat penting bahwa kami menghargai dan melindungi independensi organisasi media dan jurnalis di seluruh dunia. Segala upaya untuk membungkam wartawan atau menggunakan organisasi berita sebagai sebuah tawar menawar adalah penghinaan terhadap kebebasan,” demikian pernyataan Asosiasi Digital Content Next seperti dikutip Aljazeera. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga