Peneliti Senior LIPI: Itu bukan Asal Ucap, Jangan Anggap Sepele Pernyataan Panglima TNI

Prof Dr R Siti Zuhro, MA

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Dr R Siti Zuhro, MA, menyatakan apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bukan asal ucap dan jangan dianggap sepele.

Siti Zuhro menyampaikan hal ini terkait pernyataan yang disampaikan Panglima TNI soal lima ribu pucuk senjata api. Dia mengingatkan, TNI adalah lembaga yang bertugas menjaga pertahanan dan kedaulatan bangsa, baik dari ancaman dari dalam maupun luar negeri.

“Panglima itu bukan asal ucap. Apa yang disampaikan panglima tidak boleh dianggap sepele atau enteng. Ada kesungguhan luar biasa. Kontestasi melalui pilkada, pemilu, tidak harus mengikutsertakan senjata-senjata,” kata Siti Zuhro dalam dialog di TVOne, Senin (25/9/2017) pagi sebagaimana dikutip Viva.co.id.

Ia menegaskan, Panglima menyampaikan sesuatu dalam konteks yang serius. Terlebih saat ini bangsa Indonesia akan memasuki tahun politik.

“Tidak ada yang salah (bila pernyataan itu disampaikan di hadapan purnawirawan). Konsen yang serius dari panglima, kita tanggapi serius. Ini era demokrasi, komunikasi terbuka, tidak ada yang bisa ditutupi,” ujarnya.

“Apa yang dikeluhkan Pak Panglima, memang dia berpikiran negara ini utuh, yang konteksnya menjaga negara,” lanjut Siti.

Baca Juga

Menurut Siti, persoalan pembelian senjata itu bagus diketahui masyarakat agar mereka tahu negara ini dalam keadaan normal atau kurang normal. Baginya, masyarakat punya hak karena dalam meraih kemerdekaan dan pendirian negara mereka yang berjuang bukan hanya kalangan elite, tapi juga masyarakat.

“Mereka berjuang bersama meskipun kecil-kecil,” katanya.

Siti menambahkan di era demokrasi seperti saat ini masyarakat punya ownership. Mereka punya hak memperoleh informasi secara utuh terkait penyelenggaraan negara ini.

“Harus ada kepastian ke depan, mau dibangun seperti apa negara ini? Ini kan tahun-tahun politik, semua bisa terhitung terukur. Ini menjadi sangat relevan, signifikan, urgen. Tentu institusi negara terkait ini bisa melakukan (antisipasi) secara serius apa yang disampaikan Pak Panglima. Kalau gagal merespons, ini sia-sia. Kita punya sejarah,” ujarnya.

Sumber: TVone, Viva.co.id

Baca Juga