Berunjuk Rasa Bela Warga Palestina di Gaza, Aktivis Yahudi AS Ditangkap

NEW YORK (SALAM-ONLINE): Belasan aktivis Yahudi ditangkap pada Kamis (26/4/2018) saat menggelar aksi di depan kantor Senator Chuck Schumer di New York. Mereka memprotes kekerasan terhadap demonstran Palestina di Gaza.

Demonstran Yahudi yang mengusung ‘Voice for Peace’ itu memprotes “diamnya” Schumer atas kematian dan cederanya warga Palestina di kawasan Jalur Gaza selama berminggu-minggu dalam unjuk rasa damai yang direspons dengan tindakan kekerasan oleh militer penjajah Zionis.

Para demonstran aktivis Yahudi itu membentuk rantai manusia di sekitar pintu masuk kantor sang senator. Mereka berkabung sambil menyatakan, “Schumer, diammu memalukan. Orang-orang Yahudi New York City berdiri bersama Gaza. Palestina harus bebas.”

Secara keseluruhan, 14 demonstran, ditahan polisi New York.

“Kami berdiri bersama orang-orang Palestina dan kami berduka untuk Gaza,” demikian dikutip dari akun Facebook mereka oleh kantor berita Anadolu, Kamis (26/4).

Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret lalu, setidaknya 41 demonstran Palestina, termasuk lima anak, telah meregang nyawa akibat tembakan militer penjajah “Israel” di lintas-perbatasan Jalur Gaza, demikian menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca Juga

Sementara ribuan lainnya mengalami cedera—lebih dari 140 orang luka serius—dalam periode yang sama, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qidra.

Selama empat pekan terakhir, warga Gaza telah menggelar unjuk rasa di sepanjang perbatasan Jalur Gaza untuk menuntut “hak kembali” ke tanah mereka yang dirampas, warisan milik bapak-ibu, kakek dan nenek mereka yang diusir penjazah Zionis pada 1948. Setelah itu penjajah “Israel” mendirikan negara ilegal yang teritori dan wilayahnya merupakan hasil rampasan dari lahan/tanah milik warga Palestina tersebut.

Unjuk rasa itu merupakan bagian dari protes enam minggu yang direncanakan dan akan mencapai puncaknya pada 15 Mei mendatang. Tanggal 15 Mei menandai peringatan ke-70 pembentukan “negara Israel” secara ilegal—sebuah hari yang oleh orang Palestina disebut sebagai “Nakba” atau “Malapetaka”. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga