BNPB: Sementara, 89 Orang Meninggal Akibat Gempa 7 SR di NTB

Pasien dievakuasi ke parkiran rumah sakit Kota Mataram pasca gempa bumi berkekuatan 7 skala richter (SR) di Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. (Foto: Antara/ Ahmad Subaidi)

SALAM-ONLINE: Gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga berdampak sampai Bali pada Ahad (5/8/2018) pukul 18.46 WIB, hingga Senin  (6/8) pagi menyebabkan sementara 89 orang meninggal.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, diperkirakan korban jiwa akan bertambah lagi. Selain korban jiwa, kata Sutopo, setidaknya sampai Senin dini hari diketahui ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman.

“Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempa bumi,” kata Sutopo dalam rilisnya, Senin (6/8) pagi.

Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan BPBD Provinsi NTB, 89 orang yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Kota Mataram dan Lombok Timur. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Di saat penanganan darurat dampak gempa 6,4 SR masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar.

Baca Juga

Supoto menjelaskan, masyarakat panik dan berhamburan di jalan-jalan. Bangunan dan rumah yang sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh. Apalagi ada peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panik dan trauma sehingga menambah kamp pengungsian di banyak tempat.

“Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak. Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga 5 Agustus 2018 pukul 24.00 WIB terjadi 80 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil,” kata Sutopo.

“BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR ini adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar,” ungkap Sutopo.

Dilaporkan, Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran. Kondisi malam hari dan sebagian sarana komunikasi yang mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih didata. (*)

Baca Juga