Sebelum Hari Pemilihan, Qaradhawi: Saya Akan Serahkan Posisi Presiden IUMS

Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi

ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Beberapa hari lalu sebelum pemilihan, Presiden Persatuan Ulama Islam Sedunia (IUMS), Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi, menegaskan akan menyerahkan posisi Presiden IUMS kepada penggantinya.

“Saya akan menyerahkan posisi sebagai Presiden Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS),” ungkap Syaikh Dr Qaradhawi, dua hari sebelum pemilihan digelar pada Rabu (7/11/2018).

Akhirnya Sidang Umum Persatuan Ulama Muslim Sedunia di Istanbul, Turki, itu pada Rabu (7/11/2018), memilih cendekiawan Islam dari Maroko Syaikh Dr Ahmad Abdul Salam Al-Raisuni sebagai Presiden IUMS menggantikan Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi yang mengatakan beberapa hari sebelum pemilihan bahwa ia akan menyerahkan posisi itu kepada penggantinya.

Al-Raisuni memperoleh 93,4% suara dalam pemilihan pada Sidang Umum IUMS yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, negara tuan rumah sidang umum kelima IUMS.

Syaikh Al-Raisuni, yang dirilis akun Facebook resmi IUMS, kemudian memilih 4 orang calon wakil presiden. Semua mereka telah dipilih oleh peserta sidang sebagai Wakil Presiden IUMS dengan memperoleh prosentase suara sebagai berikut:

Syaikh Esham Basyir (Sudan): 89.9%

Syaikh Khairuddin Qahraman (Turki): 88.3%

Syaikh Salim Segaf Al-Jufri (Indonesia): 88.3%

Baca Juga

Syaikh Ahmad Al-khalili (Oman): 75.5%

Lebih dari 1.500 ulama Islam dari lebih 80 negara hadir sebagai peserta Sidang. Ini merupakan jumlah terbesar peserta sejak pembentukan Persatuan Ulama Muslim Internasional itu pada 2004. Beberapa tokoh cendekiawan Muslim dari Indonesia menghadiri perhelatan besar ini, di antaranya adalah Dr Salim Segaf Al-Jufri yang terpilih sebagai Wakil Presiden IUMS dan Dr Muinudinillah Basri.

Didirikan pada 2004 di Dublin, Irlandia, IUMS adalah institusi Islam populer yang para anggota berasal dari negara-negara mayoritas dan minoritas Muslim dan kelompok di luarnya.

Syaikh Dr Ahmad Abdul Salam Al-Raisuni

Pada 2011, markas besar IUMS dipindahkan ke ibu kota Qatar, Doha, berdasarkan keputusan Dewan Eksekutif IUMS.

Lembaga ini bertujuan untuk menjadi referensi dasar Syariah dalam teorisasi dan rasionalisasi proyek peradaban negara Muslim dalam konteks koeksistensi damai dengan umat manusia lainnya. (mus)

Sumber: Middle East Monitor (MEMO), IUMS

Baca Juga