Puluhan Karyawan PT Istaka di Papua Dibunuh, Polri & TNI Kerahkan Pasukan

Kelompok teroris atau media ‘mainstream’ menyebutnya sebagai Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) diberitakan telah membunuh puluhan karyawan PT Istaka yang tengah mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, Papua. Namun, pasukan Polri dan TNI yang dikerahkan sejak Senin (3/12/2018) belum bisa sampai ke TKP karena jalan diblokade. Selasa (4/12) pagi pasukan Polri dan TNI kembali dikerahkan.JAYAPURA (SALAM-ONLINE): Polri dan TNI dikerahkan untuk mengevakuasi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris atau yang disebut oleh media mainstream sebagai Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Ahad (2/12/2018) pagi.

Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin pada Selasa (4/12) mengatakan, pengerahan pasukan Polri dan TNI sebetulnya sudah dilakukan pada Senin (3/12), namun belum bisa sampai di lokasi kejadian karena jalan diblokade dengan pohon dan daun-daunan, sehingga pasukan kembali ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.

Pada Selasa (4/12) pagi pasukan Polri dan TNI kembali diberangkatkan ke lokasi kejadian.

Ketika ditanya penyebab pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan, Kapolda Papua mengatakan bahwa pihaknya belum mendapat kepastian karena kesulitan komunikasi ke kawasan itu.

“Belum dapat dipastikan penyebab pembunuhan terhadap puluhan karyawan PT Istaka itu,” terang Irjen Sormin.

Sementara itu, data yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga yang menewaskan 24 pekerja.

Baca Juga

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz menyatakan jumlah pekerja dari PT Istaka Karya (BUMN) yang dibunuh ada 31 orang. Pertama, 24 orang dibunuh pada Sabtu (1/12) malam. Berikutnya, pada (Ahad) pagi 7 orang lagi dibunuh.

Dari laporan tersebut terungkap, dua tukang melarikan diri dan selamat. Mereka kini berada di Distrik Mbua.

Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yall, diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Mereka dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat. (*)

 Sumber: Antara

Baca Juga