Akibat Blokade Penjajah, Gaza Kehilangan 70 juta USD Setiap Bulan

Warga Palestina di Kota Gaza antre untuk menarik uang tunai setelah keputusan pemotongan gaji sebesar 30 persen untuk pegawai negeri pada 10 Mei 2017. (Foto: Mustafa Hassona/Anadolu Agency)

SALAM-ONLINE: Akibat blokade (pengepungan) penjajah Zionis Yahudi, perekenomian Gaza makin terpuruk. Menurut Anggota Parlemen Palestina Jamal Al-Khodari, blokade penjajah itu membuat Gaza menderita kerugian atau kehilangan 70 juta dolar USD (hampir 1 triliun rupiah) setiap bulannya. Hal ini makin memperburuk krisis kehidupan ekonomi pegawai negeri yang tidak dibayar gajinya.

Dalam siaran pers yang dikirim ke media, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Sabtu (10/8/2019), Al-Khodari—yang merupakan Ketua Komite Rakyat Melawan Blokade di Gaza—mengatakan bahwa 3.500 pabrik, bengkel dan tempat usaha telah ditutup selama 12 tahun blokade penjajah Zionis yang diberlakukan di Jalur Gaza.

Dia menyatakan akibat beragam bisnis tutup setiap hari di Gaza, tercatat tingkat kemiskinan telah mencapai 85 persen. Sementara tingkat pengangguran melebihi 60 persen.

Penghasilan individu setiap hari di Gaza kurang dari 2 dolar USD per hari. Sementara ada puluhan ribu lulusan perguruan tinggi yang menganggur.

Al-Khodari, yang awalnya adalah seorang akademisi dan pengusaha, mengatakan bahwa pasar ekonomi Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang dijajah menjadi saksi tingkat depresi yang tinggi. “Tingkat penjualan mengalami kemunduran 80 persen di Gaza dan 50 persen di Tepi Barat yang diduduki penjajah,” jelasnya.

Baca Juga

Dia juga mencatat bahwa situasi di Gaza memburuk karena mundurnya program bantuan Arab dan internasional serta dukungan bagi organisasi bantuan.

Dikatakan, blokade Zionis harus dicabut untuk memfasilitasi kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang di Gaza. Sementara pertikaian internal antara faksi-faksi Palestina harus diakhiri untuk memungkinkan hubungan yang lebih baik antara Gaza dan Tepi Barat.

Dia mendesak negara-negara Arab dan komunitas internasional untuk mendorong Zionis agar mengakhiri pengepungan. Negara-negara Arab dan komunitas internasional juga disedak agar mengalirkan dana sebagai dukungan mereka untuk wilayah-wilayah pendudukan. (mus/salam)

Sumber: MEMO

Baca Juga