Capai Kesepakatan dengan Taliban, AS Kosongkan 5 Pangkalan Militer di Afghanistan

Capai Kesepakatan dengan Taliban, AS Kosongkan 5 Pangkalan Militer di Afghanistan

KABUL (SALAM-ONLINE): Sebuah kesepakatan di atas kertas telah dicapai antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban di Afghanistan. Perunding perdamaian utama sekaligus perwakilan khusus AS di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengungkapkannya pada Senin (2/9/2019).

Dalam sebuah wawancara dengan Tolo News di Afghanistan, ia mengatakan pasukan AS akan mengosongkan lima pangkalan militer di Afghanistan dalam 135 hari awal setelah penandatanganan kesepakatan.

Dia mengatakan Presiden AS Donald Trump akan memutuskan di mana dan pada tingkat apa kesepakatan itu akan ditandatangani antara para pejabat dari kedua belah pihak, yaitu Taliban dan AS.

Menurut Khalilzad, pintu telah dibuka untuk pembicaraan damai di Afghanistan setelah kegagalan AS untuk memenangkan perang dan bentrokan yang meningkat di negara tersebut.

 

Kembalinya “Emirat” (pemerintahan Taliban 1996 – 2001), kata Khalilzad, tidak dapat diterima oleh AS. Washington menginginkan pemerintah di Afghanistan dibentuk melalui negosiasi.

Pada akhir pekan, AS dan Taliban mengumumkan telah menyelesaikan putaran terakhir pembicaraan damai maraton di Doha, Qatar.

”Kami berada di ambang perjanjian (dengan Taliban,” kata Khalilzad pada Ahad dini hari (1/9) ketika ia meninggalkan Doha, Qatar, menuju Kabul, kantor berita Anadolu melaporkan.

Baca Juga

”Kami berada di ambang perjanjian yang akan mengurangi kekerasan dan membuka pintu bagi rakyat Afghanistan untuk duduk bersama menegosiasikan perdamaian yang bermartabat dan berkelanjutan di Afghanistan,” ujar Khalilzad.

Diplomat AS kelahiran Afghanistan itu berharap, kedaulatan negara tersebut tidak mengancam Amerika Serikat, sekutunya, atau yang lainnya.

Kesepakatan ini digelar beberapa hari setelah Taliban menyerbu provinsi Baghlan dan Kunduz di utara yang menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk penjuang Taliban, pasukan keamanan dan warga sipil dalam dua hari terakhir.

Gelombang kekerasan di Afghanistan meningkat menjelang pemilihan presiden (pilpres) bulan ini.  Pilpres itu ditentang oleh Taliban.

Khalilzad mengisyaratkan usulan pembicaraan perdamaian intra-Afghanistan mungkin dilakukan di Norwegia. Utusan khusus AS untuk Afghanistan itu mengatakan kekhawatiran tetap ada di sekitar pemilu. Tetapi AS tidak secara eksplisit menentang penyelenggaraan pemilihan umum tersebut. (mus/salam)

 Sumber: Anadolu

Baca Juga