Pengamat: Dalam Kasus Sukma & Ahok, Ma’ruf Amin Tunjukkan Inkonsistensi

Wapres Ma’ruf Amin

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sikap berbeda diperlihatkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam merespons kasus dugaan penodaan atas Islam yang dituduhkan terhadap politikus Sukmawati Soekarnoputri dengan kasus yang pernah menimpa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2016 silam.

Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyorotinya sebagai bentuk inkonsistensi Ma’ruf Amin selaku tokoh yang sampai saat ini masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ma’ruf dulu menilai Ahok telah menghina Al-Qur’an karena menyitir surat Al-Maidah ayat 51.

Kini, saat umat Islam tersinggung dengan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan Soekarno, Ma’ruf meminta persoalan itu diselesaikan lewat jalur mediasi.

Baca Juga

Ubedilah mengatakan seharusnya Ma’ruf sebagai seorang Wapres tidak melontarkan pernyataan yang seolah-olah mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.

“Narasi Ma’ruf menunjukkan inkonsistensi cara melihat masalah. Kalau masalah hukum, biar hukum bekerja, jangan buat pernyataan ada efek intervensi,” kata sosok yang akrab disapa Ubed itu sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (22/11/2019).

Sumber: CNNIndonesia

Baca Juga