Bantuan untuk 4 Juta Warga Suriah Terancam oleh Kebuntuan PBB

Juru bicara PBB mendesak anggota Dewan Keamanan untuk memperbarui kesepakatan bantuan lintas batas sebelum batas waktu 10 Januari berakhir.

SALAM-ONLINE: Pengiriman bantuan untuk jutaan warga sipil Suriah tergantung pada perhitungan situasi pada Kamis menjelang berakhirnya mandat PBB yang mengesahkan konvoi kemanusiaan lintas batas dari Yordania, Turki dan Irak.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mendesak Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara untuk memecah kebuntuan dan memperbarui otorisasi pengiriman lintas batas pasokan ke sekitar 4 juta warga Suriah di daerah-daerah di luar kendali Damaskus.

“Kami sangat berharap bahwa anggota Dewan Keamanan akan datang bersama dan menyepakati beberapa jenis resolusi yang akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan lintas-batas yang berkelanjutan,” kata Dujarric kepada wartawan, Kamis (9/1/20).

“Situasi di barat laut dan timur laut Suriah sangat penting. Setiap hari kita berbicara tentang meningkatnya penderitaan kemanusiaan. Akan jauh lebih buruk jika kita tidak memiliki akses melalui operasi lintas batas. ”

Sejak 2014, DK-PBB telah memberi wewenang konvoi bantuan melalui empat perlintasan—Bab al-Salam dan Bab al-Hawa di Turki, Al Yarubiyah di Irak dan Al-Ramtha di Yordania—tetapi mandat untuk operasi ini berakhir pada 10 Januari 2020.

Bulan lalu, Rusia dan Cina memveto rancangan resolusi yang memperbarui mandat pasokan lintas batas. Anggota Dewan Keamanan berdebat tentang berapa banyak penyeberangan (perlintasan) yang harus tetap terbuka dan untuk berapa lama.

Baca Juga

Dujarric memperingatkan bahwa jam terus berdetak. Jika tanpa kesepakatan, jutaan warga sipil akan dibiarkan (terlantar) begitu saja.

“Kami selalu membuat rencana darurat, tetapi hilangnya perbatasan akan membuat PBB dan mitra kemanusiannya jauh lebih sulit untuk menjangkau jutaan warga Suriah yang membutuhkan akses ke bantuan penyelamatan jiwa,” kata Dujarric di New York.

Pada Rabu (8/1) lalu, David Miliband, Presiden dan CEO Komite Penyelamatan Internasional, David Miliband, yang memberikan bantuan kepada sekitar 1 juta warga sipil di seluruh Suriah, menyebut konvoi lintas-perbatasan itu sebagai “kunci utama” operasi kemanusiaan di negara yang dilanda perang.

“Seiring meningkatnya kebutuhan di Idlib dan lintas timur laut Suriah, dan ketika ketegangan meningkat di seluruh Timur Tengah, sangat penting bagi Dewan Keamanan untuk meningkatkan komitmennya terhadap warga Suriah yang membutuhkan,” kata Miliband.

“Hal terakhir yang (padahal sangat) dibutuhkan kawasan ini adalah pengiriman bantuan kemanusiaan dikompromikan pada saat yang kritis.” (mus)

Sumber: Anadolu

Baca Juga