Calon Ibu Kota Baru Banjir, HNW: Masih Maukah Investor Asing Berinvestasi?

Dr Hidayat Nur Wahid, MA

SALAM-ONLINE: Sejak Kamis (30/1/20) calon ibu kota baru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dilanda banjir, setelah hujan turun dengan lebatnya.

Sebagai calon ibu kota baru Indonesia, karena Jakarta rutin dihujani banjir setiap tahun, tentu saja banjir di kawasan Penajam Paser Utara itu mengundang tanya. Dan, ternyata, daerah yang mau dijadikan ibu kota baru ini memang rutin jadi langganan banjir setiap tahunnya, sebagaimana Jakarta dan sekitarnya.ayvolumeTruvid00:20Ad

Wakil Ketua MPR Dr Hidayat Nur Wahid, MA (HNW) adalah di antara mereka yang mempertanyakan. Dia ragu investor asing tetap mau berinvestasi ke calon ibu kota baru setelah mengetahui kawasan tersebut termasuk daerah banjir.

Hal ini disampaikannya melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, pada Jumat (31/1/2020).

“Calon ibu kota baru untuk Indonesia kebanjiran, sekolah diliburkan. Sebelumnya Samarinda, ibukota Kalimantan Timur (Kaltim) juga dilanda banjir,” tulis Hidayat Nur Wahid di akunnya @hnurwahid, Jumat (31/1).

“Masih maukah investor asing tetap berinvestasi di kawasan banjir? Sementara di antara alasan pindah dari Jakarta adalah karena banjir,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Baca Juga

Presiden Joko Widodo sebelumnya pernah menyatakan bahwa wilayah di ibu kota baru yang akan dibangun di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajem Paser Utara dijamin tidak banjir. Mantan Wali Kota Solo ini juga mengklaim calon ibu kota baru itu terhindar dari kemacetan.

Joko Widodo menyatakan hal itu saat memberikan sambutan di acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/20).

“Enggak ada banjir, nggak ada macet (di ibu kota baru),” kata dia.

Bahkan Joko Widodo menyebut tidak ada ibu kota di seluruh dunia yang seperti Ibu Kota di Penajem Paser Utara. Sebab, menurut dia, semua energi yang ada di Ibu Kota baru terbarukan dari mulai electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi, hingga autonomous.

“Itu direfensiasinya ada di situ. Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya elektrik vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous, juga elektrik. Banyak orang jalan kaki banyak orang bersepeda,” ujarnya. (S)

Baca Juga