Pengumuman Corona karena Mau Utang ke IMF, Pengamat: Aneh!

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin

SALAM-ONLINE: Pengumuman terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang tertular Virus Corona atau Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo menyedot perhatian publik.

Bukan hanya karena bertolak belakang dengan klaim pemerintah selama ini yang mengaku di Indonesia tidak ada (zero) Corona, pengumuman tersebut juga dikeluarkan berbarengan dengan langkah International Monetary Fund (IMF) yang tengah menyiapkan fasilitas pinjaman untuk atasi Covid-19 di negara-negara termiskin, berpenghasilan rendah dan menengah, yang terdampak.

Lantaran itu, berbagai asumsi publik pun merebak. Sebagian publik bahkan menduga sebenarnya Pemerintah selama ini menutupi kasus Virus Corona.

“Apabila benar demikian, tentu pemerintah harus segera menjawabnya. Jangan sampai kecurigaan masyarakat jadi benar dan mengecewakan publik,” kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, seperti dikutip rmol.id.

Menurutnya, jika dugaan tersebut benar dan pemerintah akhirnya kembali berutang, maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara membayarnya.

Baca Juga

“Utang yang triliunan itu saja belum terbayarkan. Apalagi ditambah bunga pokok dan bunga berjalan. Ini menjadi sebuah beban,” ujarnya.

Jika publik kecewa nantinya, bagi Ujang Komaruddin, itu bukan hal aneh. Pasalnya, pemerintah mendorong pindah ibu kota negara, tapi tetap mencari pinjaman untuk basmi Corona.

“Ini juga jadi anomali. Di saat nggak punya uang, lalu mau berutang ke IMF untuk Corona, di satu sisi kita juga akan membangun ibu kota. Ini aneh,” katanya.

rmol.id

Baca Juga